25 (KAL-EL)

994 112 12
                                    

Rasanya lelah sekali setelah satu hari penuh kami melakukan perjalanan. Kami beristirahat sejenak di sebuah tempat peristirahatan yang tidak jauh dengan tempat tujuan kami.

Dashiell mengisi bensin mobilku kemudian aku berjalan menuju kamar kecil untuk mencuci mukaku. Setelah itu aku membeli beberapa makanan kecil dan membeli rokok di mini mart terdekat.

Jujur, aku tidak pernah merokok seumur hidupku. Aku seorang atlet. Namun, aku merasa semenjak mencari dimana letak Pandora berada, aku menjadi seorang pecandu nikotin ini.

"Sejak kapan kau menghisap benda itu?" Aku tidak menjawab Dashiell setelah aku keluar dari mini mart. Aku hanya menyalakan rokokku kemudian menghisap perlahan asap nikotin yang menanangkan dan hangat melalui kedua paru-paruku.

"Aku tidak akan menghakimimu karena menghisap rokok, namun ini bukanlah dirimu yang sebenarnya Kal-El," Aku hanya memutar kedua bola mataku karena aku kesal dengan respon Dashiell. kemudian kami berdua berjalan menuju mobilku dan Dashiell menyalakan mesin mobil.

"Tidakkah kau tahu, rokok dapat membuat kualitas sperma di dalam tubuhmu jelek? Rasa yang di dapat juga tidak menyenangkan? Dan—"

"Sejak kapan kau sangat banyak bicara seperti kembaranku huh?"

"Sejak aku jadi suaminya? Well,harus kuakui aku menjadi banyak bicara semenjak menikah dengan Kara... bahkan tanpa sadar cara aku berpakaian dengan rapih, makan dengan tidak sembarangan memang sangatlah menyerupai adik kembarmu,"

"Exactly!Aku sedikit membenci kenyataan bahwa kau kini seperti Kara Owen!"

"Bukan Owen lagi brother...Parrish... ingat itu!"

"Whatever!Jangan minta aku untuk mematikan rokok ini sepanjang perjalanan,"  

"Oh, Kal-El! Negara bagian California memang tidak melarang ganja untuk dihisap tetapi tahukah kau? Kita tidak bisa sembarangan untuk menghisap rokok di tempat umum. Sedangkan kau kini melanggar undang-undang dan peraturan yang tertera di dalam pasal—"

"Shut up... can we just go Dashiell? kupikir dengan adanya dirimu aku akan lebih tenang... ternyata kepalaku lebih sakit!!"

***

Entahlah ini mimpi atau hanyalah imajinasiku saja. Aku berada di lorong berwarna putih yang panjang sekali. Kemudian, orang-orang berpakaian putih berlalu-lalang. Ada yang membawa papan dada. Ada yang memakai stetoskop. Ada pula yang menggendong bayi di tangan mereka kemudian ada yang menepuk pundakku, maka aku menengok ke belakang. Seketika senyumku merekah.

Aku melihat Pandora dengan senyum yang paling manis dan cantik yang pernah kulihat seumur hidupku.

Astaga, sejak kapan rahangnya berisi, lengannya pula, aku dapat menyadari bahwa dadanya lebih besar di bandingkan sebelumnya.

Oh, ada satu hal yang sedikit tidak biasa.

Perut Pandora tampak mancung ke depan. Seperti... seperti...

"Tidakkah kau berdebar hari ini akan di lakukan pemeriksaan apakah anak kita, laki-laki maupun perempuan champ?"

Wait... what?

"Jika dia perempuan aku ingin menamainya Cinnamon! Jika ia laki-laki maka kuberi nama Kenji!" Aku tidak sanggup menjawab perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Pandora. Seakan-akan mulutku terkunci begitu saja. Aku hanya sanggup mendengar suaranya yang makin lama semakin hilang. Kemudian, gerakan mulutnya dan senyumnya. 

Setelah itu, matanya meneteskan cairan berwarna hitam.

Aku mundur perlahan karena terkejut akan hal tersebut. Pandora tampak terkejut namun kata-katanya tidak terdengar olehku. Wajahnya panik dan pucat. Kemudian ia memegang perutnya, lalu ia terjatuh ketika seseorang berada di belakangnya sambil membawa sebuah pistol dan menodongkan pistol tersebut ke kepala Pandora.

IM YOURS (YOURS SERIES 3) KAL-EL STORYWhere stories live. Discover now