Non Keisha lagi makan KFC terus difoto karena bete abis digangguin sepanjang jalan sama mas penyanyi yang rahangnya minta dicium beruntun.
***
Kilas balik dulu ya sedikit sebelum Papa sukses dengan segala bisnisnya yang bikin kepala gue hampir meledak dan otak gue muncrat. Papa dulu pernah kerja jadi waiter di sebuah restoran di bilangan Senopati. Biasanya kalau hari kerja, ada live music. Yang dateng itu pengusaha-pengusaha yang umurnya 25-35 tahun. Ada minuman alkohol dan gue udah tau tuh merknya dari kecil, tapi sampai detik ini gue gak pernah minum alkohol. Alkohol yang buat ngobatin luka, maksudnya.HAHAHA ya kali 20 tahun belum pernah mabok, mabok darat, cinta, duren, amer, vodka, soju, dan apa lagi sih mabok?
Papa selalu jadi bagian check peralatan untuk di panggung. Gitarnya, piano, drum, microphone.
"Cek, satu, dua. Aku menangiiis, mengenangmu."
Biasanya Papa sound check kayak gini sebelum para pengunjung datang, tapi karena keburu dateng dan yang bagian sound check gak masuk baru deh Papa cek sekarang. Kebiasaan Papa selalu ngomong cek dan nyanyi. Kadang malah gue dan beberapa pegawai lainnya karaoke sebelum restoran tersebut buka.
Tiba-tiba para pengunjung restoran melanjutkan lagu yang Papa nyanyikan, "Segala tentangmu. Ku memanggilmu."
"Dalam hati lirih! Terima kasih semuanya!" Emang darisananya sok ngartis, beda sama anaknya yang emang artis beneran.
Di saat live music mulai, Papa membagikan beberapa kertas saran. Dari situlah, manajer menawarkan gaji yang lebih untuk merangkap sebagai pelayan dan penyanyi, Papa mendapat dua pekerjaan sekaligus.
Cinta kan membawamu
Kembali disini
Menuai rindu,
Membasuh perih.Gue biasanya mengerjakan tugas di dalam dapur. Ada spot kosong dimana chef memperbolehkanku duduk dan menyicipi masakan mereka yang sangat amat lezat meskipun hanya chicken wings dan french fries. Gue pelan-pelan belajar masak di dapur tersebut. Jujur di bar itu semuanya baik, ownernya baik, pegawai-pegawainya baik, pengunjungnya juga baik. Sayang harus bangkrut karena kalah saing dan inovasinya kurang.
"Kalau Papa punya restoran, tempatnya Keisha disitu."
Papa menunjuk sofa di tengah dan gue menganggukkan kepala gue.
"Itu tempat khusus buat Keisha dan hanya Keisha. Sebagai bentuk apresiasi Papa untuk Keisha yang tinggal, bukan tinggal dalam artian pergi tapi tinggal dalam artian menetap sama Papa."
Dan disinilah gue, di tempat duduk yang Papa janjikan sekitar sepuluh tahun yang lalu. Papa menepati janjinya, beliau selalu menepati janjinya kepada gue.
Bawa serta dirimu
Dirimu yang dulu
Mencintaiku
Apa adanya."Lagu buat Mama, Pa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality [COMPLETED]
RomanceKeisha adalah mahasiswi yang merangkap sebagai pemilik tunggal dari beberapa bisnis besar milik ayahnya yang meninggal tiba-tiba. Sebagai pewaris tunggal, terpaksa Keisha harus menjalani bisnisnya walaupun dibantu oleh kaki-tangan orang tuanya. Zav...