Reality [COMPLETED]

keisha / a longing

Minta vote dan commentnya ya semuanya!

***
Gue gak bisa tidur meskipun Zavier memeluk tubuh gue sekarang. Daritadi udah merem dan berpuluh kali tuker posisi tetep aja, gak bisa tidur. Ngitung domba juga gue gak ngantuk. Duh, tau deh.

"Sayang.."

Yah. Bangun deh dia.

"Hmm?" Jawab gue ketika Zavier menarik gue untuk menghadap ke arahnya.

"Kok gak bobo?"

Suaranya masih suara bangun tidur banget. Mukanya masih ngantuk dan matanya masih menyipit. Jari gue kemudian bergerak untuk menyisir rambutnya yang berantakan.

"Ga bisa.." jawab gue pelan.

"Mikirin apa sih, hm?" Tanyanya sembari menarik gue agar Zavier lebih erat memeluk gue.

"Gak tau.."

"Talk to me, lo lagi mikirin apa sih?"

Lo pernah gak sih, gak bisa tidur dan lo resah. Entah kenapa lo resah aja pokoknya. Ditanya lagi mikirin apa, gak ada. Ditanya lagi sedih, gue seneng-seneng aja. Ditanya lagi marah, nggak juga sih. Jadi kenapa dong gue?

"Nggak ada.. Gak tau, emang kayaknya capek kali makanya ga bisa tidur."

"Hmm. Sini gue peluk aja ya, mau gue puk-puk?"

Gue mengangguk dengan semangat. Tangan gue pun gue lingkarkan ke badannya. Gue merasakan tangannya menepuk punggung gue halus.

"Sayang?"

Jantung gue udah keenakan nih. Majikannya udah berbulan-bulan gak disko, dia asyik disko sama semua organ dalam tubuh gue karena kebiasaan Zavier yang baru yaitu manggil gue 'Sayang'.

"Apaa?" Jawab gue sambil memejamkan mata.

"Gapapa. Gue sayang aja sama lo."

Dan gue tau, kenapa gue sedih.

Karena dalam waktu sekurang-kurangnya tiga puluh hari lagi, gue gak denger ada yang manggil gue sayang lagi.

Karena dalam waktu sebulan lagi, gak ada yang melukin gue lagi sampai gue bisa tidur.

Karena dalam waktu sebulan lagi, gak akan ada yang bilang dia sayang sama gue secara langsung.

Karena dalam waktu sekurang-kurangnya tiga puluh hari lagi, Zavier bakalan berangkat ke Mexico.

"Zavier.."

"Gue juga.. Sayang banget sama lo."