zavier / a love

3.8K 590 152
                                    

LIKE COMMENT SUBSCRIBE YES

GUYS LAPOR YA YG GBS COMMENT bingung jg aku knp. Kalau masih ga bisa plis tahan nanti ya bacanya sampai bisa dicomment pgn baca feedback dr kalian bgt soalnya. Makaciii!!

***
Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta

Sekitar sepuluh tahunan yang lalu gue pulang habis main futsal bareng temen-temen gue. Gue mengendap-endap masuk ke rumah karena takut Bunda marah sama gue. Bunda bekerja sebagai pramugari di salah satu airlines ternama di Indonesia. Hari ini adalah hari dimana Bunda lagi gak ada jadwal terbang sama sekali.

Abang gue, Bang Zacky, sedang sibuk bimbel untuk persiapan masuk Perguruan Tinggi Negeri. Gue lebih sering sendirian di rumah karena Ayah kerja dan Bunda juga sering terbang sana-sini. Tapi sebisa mungkin seenggaknya seminggu sekali, kita bisa makan di satu meja berempat.

Bunda dan Ayah resmi bercerai seminggu yang lalu. Ayah gue ternyata punya simpanan dan Bunda baru tau bulan lalu. Ayah berdalih, mengatakan bahwa Ayah melakukan itu karena Bunda jarang di Indonesia atau minimal bisa berkomunikasi dengan Ayah. Bunda sudah jadi pramugari, bahkan bertemu Ayah juga lagi sekolah pramugari. Jangan suka bikin alasan yang mengada-ngada. Kalau memang lo brengsek, brengsek aja. Gak perlu menyalahkan orang lain atas sifat lo.

Ayah langsung cabut begitu hakim ketuk palu dan mengabulkan permohonan cerai mereka. Gak ada banding hak asuh anak, otomatis jatuh ke Bunda. Berjuang aja enggak, boro-boro, langsung pamit ke rumahnya yang di Bukit Golf sementara kita tinggal di rumah kita yang Hang Lekir.

"Bunda?"

Bunda gak menjawab gue. Bagus, pikir gue pada waktu itu. Bagus kalau Bunda ga tau kalau gue main futsal. Jadi gue gak perlu dengerin Bunda ngomel sealbum dan bisa mandi terus nungguin ayam gorengnya yang enaaaaak banget.

Tapi gue gak nyangka, sampai umur gue 22 tahun juga Bunda gak tau kalau hari itu gue main futsal. Miris ya?

"Bunda.... Pergi."

Abang gue masib memakai seragam SMA-nya. Ia baru pulang pendalaman materi (PM) di sekolah. Kesian sih gue lihatnya waktu itu, Sabtu bukannya main PS sama gue malah ke sekolah buat PM.

"Oh, kapan baliknya, Bang?" Jawab gue santai sambil main Nintendo DS gue.

"Gak... Bunda gak akan balik."

Nenek gue akhirnya yang turun untuk mengurusi gue beserta Om gue dari pihak Bunda. Bunda sama sekali gak terlacak keberadaannya dan kita semua gak mau gaduh karena harus pakai acara lapor polisi segala. Nenek meninggal di saat gue umur 15 tahun, Om gue juga meninggal pada saat gue baru saja kelar daftar kuliah. Jadilah gue dan Zacky sebatang kara, lalu Zacky nikah dan gue sendiri di ibukota.

"Kasihan ya, Zavier. Ganteng tapi orang tuanya gak jelas siapa."

"Ganteng, tapi orang tua gue pasti ogah gue punya pacar cuman tampang doang. Modalnya minim."

"Gue lagi jalan sama nyokap, masa ketemu Zavier pakai seragam office boy? Pakai acara senyum sama gue lagi. Kan malu kalau gue temenan sama kasta Sudra?"

Tau siapa aja yang ngomong? Cewek semua.

Sejak saat itu, gue gak pernah nyari cewek. Gue berteman dengan teman tongkrongan yang silih berganti, punya pacar juga buat pelepas penat dan gak tahan lama. Gue juga memang pada dasarnya gak aneh-aneh. Simpel aja, gak perlu berlebihan dan ribet.

Sampai.. Keisha datang.

"Ya kalau gue bos lo terus lo pegawai gue? Sisi salahnya itu dimana emangnya? Kalau lo insecure, naikin standar hidup lo. Jadiin gue motivasi lo untuk bisa step up your game. Jangan cuman lo ratapin nasib lo sebagai pegawai. Kapan lo maju?"

Reality [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang