Hari ini Keisha pergi ke Singapore untuk meeting. Kita berdua sama-sama sibuk dengan pekerjaan kita masing-masing. Keisha bisa meeting di luar negeri dan luar kota minimal dua kali dalam seminggu. Sekalinya dia di Jakarta, gantian gue yang gak bisa nemuin Keisha.
Gue bersyukur juga sama yang namanya perkembangan teknologi. Jaman dulu, mesti pakai surat-suratan dan merpati kalau kangen. Sekarang tinggal video call, wajah cantiknya Keisha sudah bisa gue pandangi tanpa harus gue bayangi.
Keisha lagi siap-siap mau tidur di hotelnya. Dengan piyama warna tosca dan bando merah Elmo-nya. Gue tau dia lagi siap-siap mau pakai skincare. Cewek kalau mau tidur kan ritualnya banyak banget.
"Nyanyiin gue dong, ngerti gak sih orang kangen?"
Gue memetik gitar gue dan tersenyum, "Mau lagu apa?"
"Terserah lo." Jawabnya sambil mengoleskan masker ke wajahnya.
Gue mulai bernyanyi, "Kamu segalanya, tak terpisah oleh waktu. Biarkan bumi menolak ku tetap cinta kamu."
"Ututututututu tayang. Lagunya cedih anet ciiii!" Keisha meledek gue yang sedang menyanyikan lagu Judika yang menurut gue sedih tapi nekat. Yang tadinya Keisha sibuk melihat ke kaca sampai kembali fokus ke gue di layar laptopnya.
"Biar Mamamu tak suka."
"Nyokap gue ilang." Jawabnya santai.
Gue tertawa sambil tetap bernyanyi, "Papamu juga melarang."
"Bokap gue udah meninggal?"
Tangan gue berhenti memetik gitar gue, "Susah emang ngomong sama lo tuh. Diromantisin begini, gak diromantisin proteeeees mulu."
"Ihhhh bibirnya manyun gitu minta disun jauh ya!"
Keisha kemudian memberikan gue flying kiss. Ceritanya gue tangkap dan gue masukkan ke kantong celana, "Duh makasih banyak kak. Boleh nambah lagi ga ciumnya? Tapi langsung gitu di bibir, jangan cium yang virtual."
"Hahahaha! Kangen lo deh gueeeeeee. Besok nginep di rumah gue mau ya?"
"Besok gue libur kok. Balik jam berapa ke Indo?" Tanya gue sambil meletakkan gitar gue di deket meja.
"Jam... Takutnya malem soalnya gue masih ada urusan bentar." Keisha menutup mulutnya karena ia sedang menahan kantuk alias nahan nguap.
"Tidur gih, besok lo mesti kerja nanti kesiangan."
Keisha mengangguk, "Abis bilas masker gue tidur. Lo juga gak mau tidur?"
"Iya ini nungguin lo dulu.."
Dan selalu begitu. Gue dan Keisha selalu berakhir dengan tiduran di kasur. Gue di kasur kost, Keisha di kasur hotel. Keisha cerita tentang rekan-rekan bisnisnya yang menganggap remeh dirinya dan gue bercerita tentang pengunjung Sky Hall yang aneh-aneh.
Kalau ditanya, kenapa gue dan Keisha jarang berantem lagi. Gue dan Keisha sama-sama udah gede. Keisha umurnya juga hampir usia legal, gue juga udah di umur yang harus mikir prospek hidup gue ke depan kayak gimana. Kalau Keisha lagi bete, gue ngalah. Gantian, kalau gue lagi stres pasti Keisha ngertiin gue.
"Zavier... Tidur yok. Tapiiiii laptopnya jangan dimatiin, gue takut nih bobo sendirian!"
Gue menegakkan layar laptop dan tersenyum, "Iya, Keisha. Tidur sama!"
"Siaaaap! Merem dulu ya, ganteng. Good nightttt. Peluk jauh dari Keisha!"
"Good night juga! Peluk jauh juga dari gue buat lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality [COMPLETED]
RomanceKeisha adalah mahasiswi yang merangkap sebagai pemilik tunggal dari beberapa bisnis besar milik ayahnya yang meninggal tiba-tiba. Sebagai pewaris tunggal, terpaksa Keisha harus menjalani bisnisnya walaupun dibantu oleh kaki-tangan orang tuanya. Zav...