zavier / a secret

4.2K 559 65
                                    

Detik-detik sebelum gue berangkat ke Mexico, Keisha dan gue sama sekali gak bermasalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Detik-detik sebelum gue berangkat ke Mexico, Keisha dan gue sama sekali gak bermasalah. Keisha tetep minta anter kesana-kemari, kadang ke kampus atau acara lainnya. Khusus hari ini, gue nganterin Keisha ke acara pesta ulang tahun pernikahan kolega kerjanya.

"Lo tau gak? Itu bapak-bapak sebenernya punya simpenan artis." Bisiknya sambil menyomot makanan yang gue ambil. Kebiasaannya Keisha kan gitu, ngantri males tapi nyomotin punya gue.

"Oh ya? Tapi kira-kira bapaknya nyomotin makanan istri atau simpenannya gak ya?"

"Eh ngaca! Lo juga kalau gue beli makan suka nyomot. Dasar medit, gak gue kasih jatah seminggu lo biar ngejerit nangis."

Gue merangkul sambil mencium pipinya, dengan tangan kiri gue memegang piring, "Love you, cantik. Ngambekan banget sih?"

Keisha tersenyum, "Apaan sih lo? Ngancem pakai jatah baru lo takut dan muji-muji gue cantik. Emang laki isi otaknya selangkangan doang."

"Wah, tuduhan lo gak berdasar abis."

Keisha itu cantik. Cantiiiik banget. Gak perlu gue omongin tiap hari juga gue udah yakin kalau dia cantik. Meskipun jawabannya selalu begitu. Atau nggak seputaran kayak gitu kalau dipuji.

"Halah, cantik-cantik. Gara-gara gue lagi gak pake baju kan makanya cantik?" Kalau abis kelar, gue bilang cantik.

"Lagi kangen apa n-nya diapus terus k-nya diganti s?" Kalau gue lagi iseng terus muji dia cantik.

"Emang." Kalau pedenya lagi kumat.

Lucu kan? Kadang tapi gue gak mau keterusan manggil dia cantik. Takutnya keceplosan depan orang terus pada naksir. Gue gak suka aja, karena si cantik ini punya gue. Bukan untuk konsumsi masyarakat lain.

"Eh, itu kayaknya enak deh. Ngantri dong! Lo masih laper kan?"

Gue langsung cemberut, "Keishaaaaa ih gue pegel ngantrinya."

"Ngantri atau-"

"Iya, iya gue ngantri! Ancem terus, ancem."

Lagian juga gue sering bilang sama diri gue sendiri.

Whatever my queen wants, she gets.

***

Sekarang waktunya Keisha menemani gue untuk beli sepatu baru. Gue daritadi cuman bisa mingkem karena gue bisa-bisa dimarahin kalau gue bilang gue gak mau beli sepatu. Alasannya simpel, menurut gue sepatu converse hitam gue masih sangat bisa gue pakai.

"Pala lo gendut! Liat dong tali sepatunya udah dekil gitu. Kalau jebol pas lo pake di Mexico, mau kemana belinya? Atau lo mau bikin sendal dari sisik ikan hiu?"

Berbeda dengan Keisha, gue gak begitu suka beli banyak barang. Keisha punya satu sepatu yang merknya sama dan ada tiga tipe, warnanya dia punya semua. Merah, merah maroon, merah muda alias pink, biru, biru tua, biru lebih tua lagi, biru muda, hijau, hijau ah tau deh panjang.

Reality [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang