11. Hanya Mina yang Tahu

1K 155 13
                                    

  "Hey, Dahyun-ah jangan marah!" keluh Jackson karena sedari tadi Dahyun hanya cemberut, diajak bicarapun jawabnya singkat sekali seperti abg baru puber.

  Dahyun mendesis "Kau tidak tahu betapa sulitnya aku mencari kesempatan untuk menelpon Hanbin oppa. Bahkan lebih sulit dari sekedar membuat Bambam oppa diam untuk semenit."

  "Hey, kenapa gue?!" protes Bambam yang duduk di kursi penumpang belakang sedangkan Dahyun duduk di depan bersama Jackson. Laki-laki itu mengalihkan pandangan dari ponsel dan menatap Dahyun tidak terima. Bambam tidak seberisik itu, dia pasti diam... Kalau tidur.

  "Tapi Hanbin benar, kamu tidak boleh malam-malam di luar sendirian. Jika tidak ingin ketahuan siapa-siapa, telponlah di dorm GOT7, selalu terbuka untukmu jika ingin datang." refleks Bambam menempeleng kepala Jackson dari belakang, memang tidak sopan tapi ide Jackson itu terlalu gila sampai tidak bisa dicerna otak Bambam.

  "Lo mau direbus Jaebum hyung?"

  Dahyun lebih cemberut sekarang. Bambam sepertinya salah bicara, menyebutkan kata Jaebum mampu merubah mood Dahyun seketika.

  "Oke, gue salah. Lo mau gue kasih apa deh sebagai permintaan maaf ganggu tadi? Gue traktir mau?" tawar Bambam.

  "Aku bisa mentraktir diriku sendiri."

  "Susu coklat? Lo kan suka itu." Bambam tidak menyerah merayu Dahyun tapi anak itu tetap keukeuh tak mau, "Mintalah apapun asal jangan minta Hanbin. Itu tak bisa dibeli."

  "Tahu gitu tidak bisa dibeli, kenapa tadi ganggu?" cibir Dahyun.

  "Kalau Hanbin senggang bakal gue bawa ke JYP deh.."

  "Bohong!"

  "Beneran." Bambam mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk V sign.
 
  Jackson diam, Dahyun sesuka itu ya sama Hanbin sampai tidak bisa digantikan oleh apapun. Jackson tidak tahu bagaimana mereka bisa kenal tapi baguslah jika mereka saling menyukai semoga hal yang telah berlalu tidak perlu terjadi lagi.

  Jackson melipirkan kendaraannya ke depan gedung apartemen Twice. Dahyun berterimakasih tapi masih tetap dongkol. Setelah turun dari mobil ia segera masuk ke apartemennya. Biasanya member Twice akan ketakutan jika berjalan di apartemen malam-malam, alih-alih takut Dahyun malah masih belum bisa meredakan emosinya.

  Di dalam liftpun ia bingung harus senang karena Hanbin berutang mengajarinya lagi atau karena Jackbam yang mengacaukan semuanya.

  Dahyun menutup pintu secara perlahan ketika telah sampai di apartemennya. Takut membangunkan member lain namun nyatanya dia sudah tertangkap basah.

  Kala Dahyun berbalik untuk pergi ke kamar, Mina sudah berdiri di belakangnya sambil melipat tangan di depan dada.

  "Darimana? Ngapain?" tanya Mina galak seperti ibu kos.

  "Ahh itu..." Bukannya Mina tadi sudah tidur saat Dahyun terakhir meninggalkan dorm, bahkan hanya Chaeyoung yang masih terbangun. Dahyun sudah berpamitan pada temannya itu bahwa ia akan pergi ke minimarket. Mina bahkan tidak sekamar dengan Dahyun.

  "Darimana kau tahu, eonnie?"

  "Bambam mengirim pesan kalau dia bertemu denganmu di minimarket malam-malam dan menyuruhku agar tidak memarahimu. Dia kan yang mengantarmu pulang?"

  Mina menghela nafas kasar. Ia tidak akan marah pada Dahyun karena anak ini keluar malam-malam tapi tak tahu dengan member lain. Bisa saja Nayeon atau Jeongyeon memarahinya. Maka dari itu Bambam menelepon Mina supaya Dahyun tidak kena marah.

  "Kenapa harus keluar malam-malam begini? Kau ada masalah?"

  Dahyun menggeleng cepat, "Ani... gwaenchanayo."

Menatap Sorai; Hanbin DahyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang