Jaebum tersenyum saat melihat batang hidung Dahyun sendirian di cafetaria kantor JYP yang khusus untuk staff dan artis (tidak dibuka secara umum). Cafeteria ini cukup luas, bangku dan meja tertata rapi, juga ada bar di ujung ruangan untuk memesan makanan. Dahyun tampak bingung, ia duduk sendirian ditemani iPad, earphone, dan segelas chocolate latte.
"Dahyun-ah," sapa Jaebum sambil meletakkan minuman di tangannya ke meja. Ia ingin bergabung bersama Dahyun, apalagi melihat Dahyun kebingungan sangat menggemaskan.
"Oh hai," jawab Dahyun singkat karena ia masih sibuk mendengarkan lagu Cardi B untuk dipelajari teknik rap nya.
"Kamu sedang apa?"
"Belajar rap bahasa Inggris."
"Sendiri?"
"Ya, tentu saja." Jawab Dahyun singkat, tidak bisakah Jaebum melihat bahwa Dahyun sedang berlatih sendiri. Dia menyesal memblokir Hanbin sehingga bingung hendak bertanya pada siapa sekarang.
Tetapi gengsinya cukup tinggi untuk sekedar mengunblock Hanbin.
"Kamu keliatan kesulitan." ujar Jaebum melihat wajah Dahyun berkerut lucu.
"Iya, aku tidak mahir bahasa Inggris." jawab Dahyun seadanya.
"Yo, Mark hyung, Jackson!" Jaebum melambaikan tangannya ketika melihat kedua temannya memasuki kafetaria. Akhirnya Mark dan Jackson ikut bergabung bersama mereka. Dahyun jadi canggung jika bersama GOT7, lagian untuk apa Jaebum memanggil Jackson dan Mark kemari.
"Kalian bisa ajari Dahyun rap pakai bahasa Inggris kan?" tanya Jaebum, Dahyun sendiri membelalakan matanya karena itu tidak perlu.
"Bisa." jawab Mark tetapi Jackson langsung menyela. Menurut Jackson ada yang salah, mengapa Jaebum tiba-tiba menyuruh mereka berdua mengajari Dahyun. Lagipula Dahyun juga tampak tak mengharapkan hal tersebut. Apa Jaebum masih menaruh rasa pada Dahyun? Dia tampak sangat peduli.
"Gue pikir Dahyun gak perlu gue atau Mark hyung buat ngajari karena dia sudah punya mentor sendiri dari Y---" Dahyun langsung berdiri, ia kontan membekap mulut Jackson hingga Jackson sendiri kesulitan bernafas.
Mark dan Jaebum menatap mereka bingung, Jackson tampak seperti kakak yang akan dihabisi adiknya sendiri. Pikir mereka apa yang hendak dikatakan Jackson sampai Dahyun sebegitu mencegahnya.
Dahyun mewanti wanti Jangan sampai kata YG Entertainment keluar dari mulut Jackson."Yak, baiklah-baiklah ampun... aku kesulitan bernafas."
Dahyun mendengus dan kembali duduk sementara Jackson hanya tersenyum kecil seolah tak terjadi apa-apa. Padahal baru beberapa detik yang lalu Dahyun hampir membuatnya pingsan kehabisan nafas.
"Dahyun-ah aku dengar kamu dipuji Park Jinyoung-nim ya? Kemampuan rapmu tiba-tiba menjadi sangat bagus. Sepertinya kamu bekerja sangat keras." puji Jaebum. Sudah kesekian kalinya Dahyun mendengar pujian tersebut dan sudah kesekian kali pula Dahyun berterima kasih pada Hanbin sampai Hanbin bosan mendengarnya.
"Iya, itu sudah seminggu yang lalu." jawab Dahyun singkat.
"Kamu belajar darimana---"
Ponsel Dahyun berdering di meja, gadis itu segera menerima panggilan tersebut ketika tertulis nama Hanbin disana.
"Yes! Akhirnya!" Pekik Dahyun kegirangan. Dahyun ingat, dia hanya memblokir kakaotalk kemarin tapi tidak untuk facetime.
"Hei tumben kamu nelfon aku di jam kantoran seperti ini----" kalimat Dahyun segera dipotong oleh Hanbin. Raut wajah pria itu tampak panik sehingga perlahan senyum Dahyun ikut memudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menatap Sorai; Hanbin Dahyun
FanfictionAku suka menatap dirimu yang sedang bersorak sorai. Cantik, satu kata yang bisa menggambarkan senyummu. Teruntuk : Remaja Kekinian Indonesia, Terutama yang Mencintai Dahyun dan Hanbin Tanpa Syarat. Dari : Remaja Perajut Cerita di Tengah Malam, Menco...