Dari kemarin aku punya rencana luar biasa. Menghabiskan weekend bersama laki-laki yang aku cintai tapi sayangnya semua rencana itu berantakan, tidak sepenuhnya gagal sih namun yang jelas ini sangat bikin mood jelek banget. Bagaimana tidak, jadwal meeting mendadak baru diberitahukan kemarin malam, sehingga mau tidak mau aku harus mengundur rencanaku bersama oppa. Untung dia pengertian.
"Jihyo-ssi?"
Aku gelagapan ketika seseorang menyebut namaku karena sedari tadi aku hanya bergelut dengan pikiranku sendiri. Memikirkan cara terbaik kabur dari rapat ini. Izin ke kamar mandi? Ah kayak anak sekolah. Izin sakit? Sakit beneran mampus nih. Izin acara keluarga? Kalau ketahuan aku keluarnya sama pacar bisa kena detensi dari kantor yang malah bikin gak bisa keluar sembarangan.
"Ya ada apa?"
"Sepertinya kamu terburu-buru ya? Rapat hari ini hanya tentang laporan schedule kemarin, pembagian penggunaan ruang latihan dan honor iklan. Semuanya sudah dikirim ke email mu kok."
"Ah gamsahabnida. Jadi apa saya boleh keluar?"
Staf tersebut mengangguk sehingga aku langsung keluar meeting room. Tahu begini aku menolak ikut rapat saja kalau dikirim lewat email, selain itu hari ini juga hari libur, membuang waktu percuma saja.Di saat aku keluar dari gedung JYP, di depan sudah ada mobil yang tidak asing bagiku sehingga aku langsung berjalan ke arahnya bahkan memasuki mobil itu tanpa permisi, "Oppa aku sudah bilang tidak perlu menungguku."
"Supaya aku lebih cepat bertemu denganmu."
"Hahaha bisa saja," jawabku sambil memakai sabuk pengaman lalu mendongak sambil tersenyum sumringah padanya. Kata-kata manis darinya tidak pernah tidak membuatku salah tingkah.
"Kajja."
Daniel Oppa melajukan segera melajukan mobilnya dengan supaya kami sampai di tujuan lebih cepat dan lebih lama menghabiskan waktu di sana. Akhir-akhir ini kami sangat sibuk sehingga jarang sekali bertemu sehingga aku sangat menantikan membuat quality time berdua begini. Resiko punya pacar CEO sih. Di jalan pun kami bernyanyi bersama, bercanda, dan tertawa. Perjalanan yang panjangpun tidak terasa.
Setelah beberapa jam perjalanan, kami memasuki area parkiran taman bermain yang berada di luar kota. Tentu saja kami tidak bisa bermain di Seoul, atau menyewa satu taman bermain untuk kami berdua seperti di drama Park Seo Joon. Itu tidak masuk akal meskipun kami punya uang untuk melakukannya. Ngomong-ngomong tempat ini cukup terkenal dengan wahana roller coaster yang sangat cepat. Aku pernah menaiki sekali dan jantungku rasanya sudah copot dari badanku.
Kami turun dari mobil lalu menuju ke pintu masuk. Daniel telah membeli dua tiket masuk untuk kami. Sepertinya dia lebih semangat dariku, dia menggandengku erat dan berlari kecil memasuki area taman bermain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menatap Sorai; Hanbin Dahyun
FanfictionAku suka menatap dirimu yang sedang bersorak sorai. Cantik, satu kata yang bisa menggambarkan senyummu. Teruntuk : Remaja Kekinian Indonesia, Terutama yang Mencintai Dahyun dan Hanbin Tanpa Syarat. Dari : Remaja Perajut Cerita di Tengah Malam, Menco...