"WOY JUNE YANG BENER DONG ANJING!" teriak Hanbin saat mendengarkan hasil rekaman June. Benar-benar hancur dan tidak sesuai nada yang sebenarnya dan malah dilebih-lebihkan. Hanbin sedang tidak bisa diajak bercanda sekarang, memang comeback mereka masih lama dan masih ada jadwal debut Bobby-B.I tapi kalau June selalu begini setahun gak selesai ini lagunya. Baru intro ini.
"File rekamannya gak cuman satu, lainnya udah bener tuh."
June keluar dari ruang rekaman dan menghampiri Hanbin yang duduk di depan komputer. Memang benar ada beberapa file rekaman. Hanbin memutarnya, ternyata ada satu yang memuaskan. Kalau June bisa melakukannya dengan baik hanya dengan sekali rekaman mengapa dia harus melakukan rekaman lainnya yang nadanya dibuat buat tidak pas sama sekali.
"Jun, lain kali jangan bercanda."
"Kenapa sih lo, hyung!" June menarik wajah Hanbin. Pria ini seperti gembel sungguh, rambutnya panjang, berantakan, dan brewokan, Apa Hanbin tidak ingat kalau bercukur itu harus rutin dilakukan. Kantung mata Hanbin cukup besar, bisa itu dipakai buat menyimpan uang koin.
Hanbin menepis tangan June dari wajahnya lalu membentak June, "Diamlah dan bekerja!"
"Relax, lo kecapekan, hyung." June tahu kalau Hanbin lelah atau badmood maka ia akan mudah sekali marah. Apalagi dia suka melampiaskan amarahnya pada Chanwoo, sampai maknae itu kadang ketakutan pada Hanbin.
"Apa yang terjadi sampai lo kerja kayak gini? Maksud gue... Lo memvorsir diri lo sendiri di saat jadwal kita juga udah padat banget.""AARRGGH!" Hanbin berteriak dan mengacak-acak rambutnya.
"Ceritalah.. Tidak masalah."
Hanbin berusaha mengatur nafasnya kembali, "normal gak stress gara-gara cewek?"
"Normal lah. Mantan gue dulu sering bikin gue stress. Emang kenapa? Lo ditolak Dahyun." tebak June langsung namun melihat ekpresi Hanbin sepertinya masalahnya bukan hanya sekedar ditolak Dahyun.
"Gue ditampar Sana."
"WHAT? SANA TWICE? YANG CANTIK ITU?" June terkejut dengan wajah yang jelek sekali sampai Hanbin ingin meninjunya, "Ya berarti itu mah lo yang brengsek, hyung. Lo apain Dahyun?"
Pada akhirnya amarah Hanbin tidak tertahan lagi, ia memukul June dengan senang hati. Wajah Hanbin benar-benar datar, tidak berekspresi, dan seperti psikopat. Malah June yang bongsor itu takut dibunuh Hanbin.
"Okay-okay ini sakit. Mending lo ceritain saja apa masalah lo, hyung."
Hal ini memang tidak seharusnya disimpan sendiri karena yang ada emosi Hanbin tertahan dan terlampiaskan pada membernya yang tak tahu apa-apa. Pelan-pelan Hanbin menceritakan semuanya. Mulai dari bertemu Dahyun ketika ia bersama Yeri di pasar, Hanbin menembak Dahyun di rumah Bambam namun berujung diusir, Dahyun melihat Hanbin bersama Yeri di bandara, hingga akhirnya Sana menjelaskan apa yang terjadi pada Dahyun dan menamparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menatap Sorai; Hanbin Dahyun
FanficAku suka menatap dirimu yang sedang bersorak sorai. Cantik, satu kata yang bisa menggambarkan senyummu. Teruntuk : Remaja Kekinian Indonesia, Terutama yang Mencintai Dahyun dan Hanbin Tanpa Syarat. Dari : Remaja Perajut Cerita di Tengah Malam, Menco...