28. Kenapa Harus Kamu?

586 118 5
                                    

Seorang pria berumur tiga puluh tahunan itu menghela nafas kesal lalu sambil menutup buku catatannya. Pekerjaannya sebagai polisi membuatnya lelah, bahkan hal ini digadang-gadang akan membuatnya lebih cepat tua. Tapi harus semangat, dia masih muda. Kasus ini harus diselesaikan dengan baik, selain demi promosi dan kenaikan pangkat, ia sangat penasaran dengan agensi bermasalah yang dia selidiki.

Pria itu berjalan ke luar gedung hendak pergi mencari kopi untuk menenangkan pikirannya yang hampir meledak namun seseorang mencegatnya di depan kantor.

Angin malam berhembus dan bulan purnama yang bersinar terang memberikan kesan kelam di sini.

"Hentikan penyelidikanmu tentang YG entertainment."

Polisi tersebut mengerutkan keningnya bingung melihat seseorang berpakaian rapi dari atas sampai bawah. Sepertinya dia memiliki jabatan penting di YG. Seseorang yang menghadang polisi ini segera mengeluarkan cek dari saku jasnya, "Berapa yang kau minta untuk memberhentikan penyelidikan ini? 25 juta won?"

Polisi ini tidak habis pikir, kenapa orang-orang suka sekali melakukan sogokan. Daripada itu dia tidak berminat dengan uang. Polisi akan menjadi sangat terhormat jika dapat menyelesaikan kasus dengan baik apalagi kasus besar demi kemanusiaan. Uang itu tidak akan cukup membayar nasib perempuan yang hancur karena prostitusi ini.

"Kau bisa kena undang undang pasal 23, hukuman 3 tahun penjara dan denda 30 juta won karena berani mengancam polisi. Ketimbang kau mengancamku, tuan. Lebih baik kau urusi saja perusahaanmu itu, siapa yang tahu sebentar lagi YG akan hancur."

"Sialan! Apa maksudmu? Siapa yang memberitahumu tentang ini? Kim Hanbin?" urat nadi di lehernya mulai terlihat timbul tanda bahwa seseorang sangat kesal.

Polisi itu menggeleng dan mendorong pria di hadapannya, "Lebih baik kau pikirkan saja cara menyelamatkan perusahaan itu."

Sang polisi pergi melalui pria itu begitu saja. Tepat saat polisi meninggalkannya sebuah panggilan masuk ke dalam ponsel yang ia bawa di saku.

"Hwang-nim! Kami tiba-tiba mendapat bocoran dari salah satu staf dispatch bahwa akan ada berita tentang Hanbin kena narkoba besok. Kami kesulitan untuk menghentikan agar berita itu tidak mengudara. Kami juga tidak tahu bukti-bukti apa yang mereka miliki dan apa tujuannya."

"Biarkan berita itu mengudara besok."

"Tapi bagaimana masalah yang ada di perusahaan kita? Hanbin tidak bersalah, sekarang tim HRD akan turun tangan untuk menuntut pihak Dispatch. Kenapa masalah datang bertubi-tubi begini?"

"Kubilang biarkan ya biarkan!"

Pria itu menutup teleponnya begitu saja, sebelum pihak yang menelepon memberi jawaban, "Anak itu benar-benar harus diberi pelajaran. Dia membuatku dipukul Kai, sekarang membantu Mijae kabur dan menghancurkan agensi. Berani sekali macam-macam denganku."

____

"Sajangnim!"

Dahyun berlari mengejar Park Jinyoung. Sudah beberapa hari ini sulit sekali bertemu dengan beliau karena banyak sekali kesibukan di JYP mulai dari comeback GOT7, Stray Kids, dan Day6.

"Ahh.. Dahyun-ah!" sapa Park Jinyoung dengan senyuman terbaiknya. Dahyun jadi ragu akan ultimatum yang diberikan pada Twice. Lihat saja jika Park Jinyoung masih menyapanya dengan sangat ramah seolah tidak terjadi apa-apa.

"Bisa saya bicara, sajangnim? Ada hal penting yang ingin saya bicarakan."

Park Jinyoung mengangguk. Mereka berdua berjalan menuju ruangan CEO karena disana lebih memiliki privasi untuk mereka. Tepat saat keduanya telah berada di dalam Dahyun dengan konyolnya langsung bersujud di lantai hingga membuat Park Jinyoung sendiri terkejut bukan main.

Menatap Sorai; Hanbin DahyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang