Billy

58 6 0
                                    

"Kenapa buru - buru Ell?" tanyanya lagi.

"Ya karena aku sebentar lagi masuk sekolah" dan dia mengangguk.

Lalu dia mengambil cemilan yang ada di meja, "Hey, coba ceritakan bagaimana kalian bersama? Hmm lebih detailnya, aku sangat bersemangat mendengarkannya" ucap Billy dengan nada seriusnya.

Aku tertawa malu, "Oke, jadi dulu aku tau dia karena kami pernah bertabrakan di jalan, dia menjatuhkan gelatoku" Billy memasang wajah kesal yang membuatku tertawa karena lucu, "Pasti kau kesal dengannya" tambahnya.

Aku mengangguk, "Tapi suatu hari dia juga menolongku dari seorang pemabuk di bus. Dia memukul wajahnya" dan Billy tertawa menepuk pahanya sendiri.

"Difga selalu senang memukul seseorang" tambah Billy.

"Ternyata dia adalah Geng-an dari sahabatku, jadi kami kenal. Dan berteman. Dia lelaki yang sulit di tebak" ucapku.

Billy berusaha mempercepat kunyahan makanannya, seperti ingin berbicara tapi dia meraih gelasnya.

"Ell, sebenarnya aku terkejut. Amat terkejut tau Difga sudah berpacaran. Kau beruntung memilikinya dan dia juga" ucapnya membuatku memajukan kursi untuk menyimak lebih dalam tentang Difga.

"Apa dia pernah pacaran sebelumnya? Tolonglah Bil ceritakan apa saja tentang Difga. Aku mau tau" ucapku semangat.

"Oke, aku jawab. Jawaban pertama, dia pernah berpacaran dua kali. Dan permintaanmu akan kukabulkan, aku akan menceritakannya" aku tertawa.

"Pacar pertamanya seperti apa? Yang kedua? Dan kapan?"

"Dia berpacaran pertama kali saat di bangku sekolah menengah pertama kelas 7, dia berpacaran dengan Bella seorang gadis populer incaran siapapun. Dia dekat karena tragedi spin bottle yang kami mainkan bersama di rumahku" jelasnya.

Aku menyimak dan sesekali mengunyah cemilan yang tersedia di atas meja.

"Lalu mereka putus saat beranjak kelas 8 lebih tepatnya saat libur sekolah. Dan dia kenal lagi dengan Gladys perempuan yang menjadi incaran satu sekolah selain Bella. Tapi Gladys perempuan yang berasal dari beda sekolah dan dia adalah anak tim cheerleader. Kenal saat Difga ada latihan bersama dengan tim sepak bola dari sekolah Gladys"

"Bagaimana ciri - cirinya?" aku makin penasaran.

"Hmmm, Bella berambut coklat keemasan dengan tubuh jenjang dan juga langsing. Dia juga pintar menari balet dan pintar pelajaran bahasa asing. Sedangkan Gladys, perempuan dengan kulit eksotis dan juga memiliki mata berwarna biru yang bagus. Tubuhnya seperti gitar spanyol, dia juga pintar dalam pelajaran seni" aku terdiam, takjub mendengarnya sekaligus merasa kepercayaan diriku menurun.

Aku diam, Billy menyadarinya dan menyentuh pundakku. "Kau baik - baik saja Ell?" aku tersenyum dengan raut yang tidak sebahagia senyumku " Tak apa, lanjutkan" Billy menatapku menaikkan alisnya seolah dia tau aku tidak baik - baik saja.

"Lalu kabar mereka sekarang bagaimana?" tanyaku

"Bella menjadi seorang pelajar yang masih eksis sampai saat ini dan primadona di kota ini, Gladys menjadi model majalah remaja" aku mengangguk, sangat salut tau karir mantan Difga sangat cemerlang. Tidak secemerlang kaca di rumahku beserta angan - angan diotakku yang masih belum tercapai ini.

"Bil, setelah tau ini aku masih bingung. Hmm sebenarnya saat dari awal hubunganku ini ada. Aku selalu bertanya apa yang Difga lihat dariku? Jika kau tau di sekolah saja masih banyak orang yang mengomentari penampilanku yang seperti ini. Aku tidak tau apa yang menarik dariku" keluhku.

"Kau berbeda, dan membuatnya nyaman" Billy mengucapkan dengan nada serius.

"Maksudnya?"

"Jadi, saat kami kemarin mencari ranting dan dia menyewa van yang berada di tengah hutan. Dia bercerita banyak denganku, jujur aku bahagia Ell kau bisa membuatnya balik seperti Difga yang dulu bahkan lebih baik. Dia sempat pindah keluar kota saat kenaikan kelas 8 nya belum benar benar berakhir, membuatnya harus putus dengan Gladys karena mereka tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh dan tentunya membuat dia sangat sedih. Dia masih sering menghubungiku. Difga hidup berpindah - pindah, dia lahir di kota ini tapi masa sekolah dasarnya  berada di kota tinggalnya sekarang lalu saat sekolah menengah pertama dia kembali kesini. Dan kelas seniornya di sekolah menengah atas harus di lanjutkan di kotamu, tempat tinggal tetap baginya sekarang" jelasnya panjang lebar.

D For E [ON GOING] / [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang