Happy Sunday

36 4 1
                                    

Pagi ini, Aku terbangun melihat Dad sedang membantu Mom mengupas buah dan juga menyiapkan beberapa makanan yang akan dimasukkan ke dalam tas. 

"Pagi sayang" sapa Mom yang menyadari keberadaanku terduduk di meja makan, "Tolong simpan disitu, nanti biar aku yang menyelesaikannya" ucap Mom pada Dad. 

"Pagi Mom, Dad" ucapku dengan nada pelan, Dad menoleh memberikan senyumannya "Sudah bangun rupanya" ucap Dad kembali pada aktivitasnya. 

"Ayo segera mandi dan sarapan, baru kita pergi ke rumah Drean" ucap Mom menuangkan air mineral untukku, dan aku meneguknya. Aku mengangguk dan kembali ke kamar. 
Selesai mandi, kini aku memilih memakai ripped jeans berwarna hitam dengan hoodie berwarna army dan berencana memakai sendal berwarna hitam polos. Aku memilih pakaian yang santai karena hanya akan pergi ke rumah Drean.

Aku menuruni tangga dengan menguncir rambutku bergaya buntut kuda. Dan menuju meja makan mengambil sarapan untuk kunikmati di depan televisi. Aku memutar acara kartun dan sesekali tertawa melihat beberapa adegan lucu. Mom sedang sibuk bersiap di kamarnya dan Dad memanaskan mobil di garasi.

Selesai sarapan aku merapihkan semua alat makan yang kugunakan, mencucinya dan kembali ke kamar untuk menyiapkan lipbalm,casan,handphone kedalam tas selempang kecil berwarna hitam. Aku bersiap dan membantu Mom membawakan makanan yang sudah ia buat tadi bersama Dad.

"Kita ke supermarket dulu ya" ucap Mom saat membuka pintu depan mobil. Aku masuk dan duduk di belakang dengan Dad yang sudah memasang seat beltnya.

"Mau beli apa?" Tanyaku, "Kita beli bahan makanan dan beberapa perlengkapan bumbu buat di dapur Drean" ucap Mom sambil memasang seat beltnya. Aku mengangguk, mobil ini pun mengarah ke tujuan pertama yaitu supermarket. Hari ini terkesan jalanan renggang tak banyak lalu lalamg kendaraan. Dan aku sadar ini hari minggu dan masih pukul 09.00 pagi. Aku pun mendengarkan lagu yang Dad nyalakan melalui tape mobil sesekali mendengar lantunan yang Dad nyanyikan mengikuti lagu.

Aku membuka handphone dan memberikan kabar pada Difga.

Hai apa kamu sudah bangun? Hari ini aku akan kerumah Drean bersama Mom dan Dad.

Aku mengiriminya pesan.

"Gimana sekolahmu sayang? Apa semua berjalan lancar?" Tanya Dad seketika memecah keheningan yang sedari tadi ada diantara kami bertiga.

"Em... semua bagus, tapi aku akan mulai semakin sibuk karena akan banyak tugas menanti dan juga latihan bersama dengan anggota klub musik" jelasku.

"Kamu harus minum vitamin sayang, jangan absen membawa tumblr ke sekolah" timpal Mom sambil membuka layar handphonenya.

"Ya, dan jangan begadang agar selalu segar di pagi hari" tambah Dad. Aku mengangguk.

"Kapan Difga akan bertanding?" Tanya Dad lagi, "Mungkin sekitar dua bulan lagi Dad" balasku.

"Kalian harus saling dukung, bagaimanapun keadaan sibuk yang kalian lalui. Hubungan butuh support dan kerjasama" tambah Dad, aku memajukan posisi duduk ku dan melirik Mom dan Dad.

"Jadi, apa dulu Mom dan Dad pernah berada di posisi seperti ini?" Pancingku dengan tersenyum. Mom menoleh ke arahku dan Dad juga begitu. Mereka saling pandang lalu ada tawa menggelegar dari keduanya.

Akhirnya Mom berbicara dan menceritakan masa mudanya bersama Dad. Betapa panjangnya cerita mereka berdua hingga Dad menimpali apa yang Mom ceritakan. Aku bahagia, melihat kedua orang tuaku masih akur sampai saat ini. Walau tak selalu berjalan mulus tetapi mereka kedua orang hebat yang bisa menjadi figur andalan dan idaman. Mom masih menjadi orang pertama yang mendengarkan keluh kesah atau cerita Dad dengan baik dan Dad masih menjadi orang yang paling perhatian pada hal apapun di diri Mom. Mereka saling mengisi. Aku senang jika orang tuaku pun membahas Difga, menyanyainya kabar atau apapun membuatku merasa Difga diterima di lingkungan keluargaku.

D For E [ON GOING] / [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang