Him

39 6 0
                                    

Hari ini aku mengerjakan kembali tugas yang lainnya di sekolah, tetapi ditambah dengan tugas membaca buku yang baru kemarin sudah kupinjam. Aku tidak masalah jika harus membaca buku karena membaca adalah hobiku. 

Siang ini aku menghabiskan makan siang di taman samping sekolah bersama Rey, cuaca hari memang cukup sejuk dn sangat pas menikmati udara segar. 

"Masih baca aja deh dari tadi" ucap Rey mengambil sandwichnya

Aku melirik ke arah Rey yang masih dengan serius menatapku dan mengunyah makanannya, "Iya sorry, abis kan ada deadline buat resume tugas antropologi dan buku ini juga seru ternyata" Reyya hanya menggelengkan kepalanya

Aku pun menutup buku, Rey hanya ingin aku menikmati makan siangku bersamanya. Dan aku akan melanjutkan acara membaca bukuku ini nanti setelah pulang sekolah di perpustakaan. 

"Ini tugas individu apa kelompok?" tanya Reyya yang meraih buku antropologi yang sudah kusimpan di rerumputan. 

Ia masih memandangi dan melihat sinopsis dari bukunya, "Ini tugas kelompok, dan aku sekelompok dengan Difga" Rey mengangguk dan kembali melahap makanannya "Yasudah, kalian bisa baca berdua sebagai acara kencan kalian yang bermanfaat" aku tertawa mendengarnya dan menggelengkan kepala. 

"Hei kenapa tertawa? aku bersungguh - sungguh Ell, kau suka membaca dan Difga suka jika bisa menghabiskan waktu bersamamu. Dia akan sangat menikmatinya"

"Kalian bisa menghabiskan acara kencan romantis di tepi bukit dan ditemani semilir angin sejuk" Rey masih melanjutkan ucapan dan khayalannya yang membuatku hanya tertawa. 

"Sudahlah, kau coba saja sendiri dengan kekasihmu itu Rey" aku meneguk minumanku dan wajah Reyya memancarkan senyuman "Ide bagus! aku akan mengajak Peter untuk melakukannya" ucap Rey yang meraih minumanku dan meneguknya. 

Selesai menikmati makan siang ini, kami kembali kembali ke dalam sekolah. Aku berjalan menuju loker untuk menyimpan tempat bekalku dan mengambil buku pelajaran selanjutnya begitupun dengan Rey. 

Rey merangkulku saat menyusuri lorong sekolah, suasan sekolah selalu ramai dan juga terdengar gaduh dimana - mana. Kami melangkah sampai ke dalam kelas dan tentunya segera menuju tempat duduk. Masih ada sisa 15 menit lagi sebelum alarm masuk kelas berbunyi, kami bias amenghabiskannya dengan berbicara bersama teman kelas yang lainnya. Sesekali memainkan permainan sederhana yang bisa dilakukan untuk menambahkan mood belajar. 

"Nanti pulang apa kau ada rencana?" tanya Rey tiba - tiba saat kami sedang mencatat tugas yang dijelaskan oleh guru di depan. 

"Aku harus mengerjakan resumeku" Rey menoleh dan mengangguk.

"Ada apa memangnya?" tanyaku 

"Ah, tidak tadinya aku ingin mengajakmu minum beer. Aku lelah dengan segala rutinitas ini" helaan napasnya yang berat terdengar jelas dari telinga sebelah kiriku. 

"Hey, aku juga sama. tapi kau tau kan aku tidak minum beer di hari sekolah?" 

Rey tertawa kecil seolah meledekku, "Ayolah, kau sebentar lagi menjadi senior Ell" ia memainkan pulpennya dan kembali menulis. 

"Tidak, mungkin nanti saja jika aku senior. mungkin ya" Reyya mencubit pipiku 

"Aw!" aku berusaha menenggelamkan wajahku ke dalam telapak tangan agar suaranya tidak terdengar keras. Rey tertawa kecil

"Kau tetap bayiku Ell, bagaimana pun kau tidak berubah secepat itu ya" jelasnya

Aku mendengus dan tidak mendengarkan lagi ucapannya.

Memang selama kami bersahabat sedari kecil, Reyya termasuk orang yang gampang berbaur dan mencoba hal baru di pergaulan. Hal itu yang membuatnya terkesan seperti 'bad girl' walau secara pergaulan dia bebas tetapi di mataku dia tetap Reyya yang kukenal dengan kesederhanaannya dan juga imajinasinya yang selalu ingin menjadi seorang putri cantik hidup bahagia dengan pangeran pujaan hatinya. 

D For E [ON GOING] / [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang