Chapter 13: You, Me and the Distance

1.2K 17 0
                                    

Niall’s POV

“Niall wait!” teriak Harry ketika aku tiba-tiba berlari ke luar dari dalam mobilnya saat mobil ini sampai di terminal keberangkatan. Aku berlari terus menuju keberangkatan ke luar Inggris. Seketika paparazzi mengejarku dengan cepat. Puluhan orang mengejarku setiap langkah yang kubuat. Aku tak mempedulikan mereka lagi dan tetap fokus pada pandanganku sendiri.

“Ups, I’m sorry, lady,” ucapku ketika tak sengaja aku menabrak seorang wanita. Dan aku kembali berlari.

“Oh shit fuc– OMG NIALL HORAN!” teriakan wanita itu dapat terdengar jelas di telingaku. Aku dapat mendengar pula orang-orang mulai banyak menyadari keberadaanku di sini. Sekali aku menoleh, aku melihat orang-orang mengejarku layaknya aku seorang pencuri.

“So-sorry, can I ask you something?” tanyaku pada seorang keamanan yang berdiri di dekat pintu kaca.

“Breath, boy breath,” ucapnya menenangkanku dan membawaku ke tempat yang aman.

“The plane! Is the plane already take off?!” balasku masih sangat ngos-ngosan.

“The plane? The destination? You must more calm,” aku menarik nafasku panjang dan membuangnya pelan. Berusaha menormalkan kembali cara bernafasku.

“French!”

“Wait,” jawabnya lalu berkomunikasi dengan orang lain menggunakan walki talki nya, “sorry, boy. The plane already take off ten minutes ago,” lanjutnya mengagetkanku. Wajah kekecewaanku tak dapat kusembunyikan lagi. I almost cry.

“NIALL! AAAA OMG!” teriak orang-orang yang ternyata berhasil menemukanku. Aku kembali berlari dan menolak perlindungan dari polisi tersebut. Di mana aku harus berlindung? Di mana Harry? Bodoh kau, Niall! Aku terus berlari berusaha menghindari mereka. Mataku tertuju pada pada gabungan tembok-tembok yang saling memotong dan membuat seperti celah. Aku berlari ke celah tersebut dan bersembunyi dari kejaran siapapun.

“Niall,” ucap seseorang mengagetkanku.

“Oh gosh Harry! What are you doing?! You almost make ma wanna scream!” teriaku ketika Harry tibe-tibe menepuk pundakku.

“Sttt! Don’t talk too loud, Niall,” ucapnya lalu menutup mulutku untuk membuatku mengerti situasi yang ada.

“And then?” tanyanya lagi mengingatkanku pada hal utama untuk .

apa aku dan Harry kemari. Aku hanya menggeleng dan menundukkan kepalaku. Tiba-tiba saja ada seorang pria berambut kecoklatan yang masuk ke dalam celah-celah tembok in

“N-Niall Horan and H-Harry Styles?” tanyanya sedikit shock. Aku dan Harry hanya berharap dia tidak akan berteriak atau semacamnya.

“Y-yes?” jawab Harry pelan.

“Oh my God, I finally meet both of you,” ucapnya lalu menjawab tangan kami berdua. Kami hanya tersenyum ramah padanya.

“What’s your name?” tanya Harry sambil sedikit berbisik agar orang-orang tidak bisa mendengar kami.

“My name is Chester, Chester Jones Lareina,” jawabnya hangat. Dia tidak seperti fans biasanya. Ketenangan terpancar jelas di wajahnya. Dia seperti… Hey tunggu, kenapa aku malah memuji-mujinya. Jangan berfikir tentang yang aneh-aneh, ok? Tunggu. Kurasa benar-benar ada yang aneh.

“Sorry, what’s your name?” tanyaku merasa ada yang benar-benar aneh. Aku merasa pernah mendengar namanya dan bertemu dengannya entah di mana.

“Chester Jones Lareina. What happen?”

“Have we ever met before?”

“No. this is my first time I meet you,” jawabnya yang sepertinya merasa aneh aku bertanya hal seperti itu.

When Asphodel Start to BloomWhere stories live. Discover now