12.5K 2.1K 62
                                    

From: kylie_reyes@beehave.com
To: kilau_odie@yahoo.oh
Subject: interview English speaking and pet friendly maid

Dear Miss Kilau,
I'm Kylie from Beehave Indonesia. My director posted "English speaking and pet friendly maid" job vacancy in JobsInd. I am appointed to represent him selecting the applicants. I read your application for English speaking and pet friendly maid that you sent by JobsInd. I am interested to learn more about you. I would like to meet you on Thursday, xx April, at 10.30 in Beehave Indonesia office 31st floor Kanaya Tower.
Please reply this message if you come or not. Thank you.

Kind regards,

Kylie Reyes
Manager of HR division
Beehave Indonesia

△△△

Aku tahu pilihan ini salah. Masih ada peluang aku memutar badan dan segalanya seperti nggak pernah terjadi. Aku nggak berkewajiban datang ke sana, bahkan aku nggak perlu repot datang ke sana untuk menolak tawaran pekerjaan itu. Secara rasional pekerjaan itu nggak relevan untuk kualifikasiku. Tentu saja! Aku menghabiskan empat tahun menempuh pendidikan jenjang sarjana. Selama itu pula uang Mama Fenita dan Papa Syarif Hidayatullah dihabiskan demi biaya kuliahku. Ada harga, waktu, usaha, dan keyakinan yang ditumpuk dalam selembar ijazah S1. Mana sanggup aku lempar semua jerih payah itu demi mendepak status 'pengangguran'.

"Selamat datang di Beehave Indonesia. Ada yang bisa dibantu?"

Aku tercengang mendapati diriku sudah berdiri di depan resepsionis kantor Beehave Indonesia. Kelopak mataku merapat. Kadang berada di bawah kebimbangan membawaku dalam masalah lebih rumit. Ok, Kilau Odie, waktunya tenang, pikirku, interview ini akan segera berakhir.

Mataku membuka dengan membawa semangat baru dan senyum. "Saya Kilau Odelia, sudah janji interview dengan Ibu Kylie Reyes," kataku mantap.

"Tunggu sebentar, saya hubungi Miss Reyes. Silakan duduk di sana," resepsionis itu menunjuk sofa nyaman berbentuk donat besar yang melingkari pot pohon sakura artificial.

Aku duduk di kursi itu dan memerhatikan interior lobi kantor ini yang sangat kekanakan. Lampu gantung berbentuk sarang lebah raksasa di tengah ruangan. Lalu lebah-lebah menggantung mengarah ke sarang itu. Internit dibentuk awan berwarna putih berpadu langit-langit biru. Rasanya aku masuk ke lobi TK, bukannya kantor.

"Miss Kilau." Seorang ciwik tinggi dan luar biasa cantik menyapaku. Kalau sebelumnya aku bilang Frankie mirip Tamara Bleszinskie versi dua puluhan, ciwik di depanku ini mirip Luna Maya. Apa semua orang Jakarta menyuntik gen bule ke keturunan mereka?

"Ya," jawabku agak ragu harus menggunakan bahasa Indonesia atau Inggris.

"Nice to meet you. I'm Kylie." Kylie menjabat tanganku dengan kepercayaan diri tinggi. Badannya juga jauh lebih tinggi dari aku.

"Nice to meet you too."

"Let's have some drinks in my room." Kylie memimpin jalan melewati beberapa kubikel untuk tiba ke satu-satunya ruangan kaca yang terlapisi kertas buram berwarna pink.

"Please have a seat. Would you like tea?"

"Yes, thank you."

Kylie menelepon seseorang, mengucapkan sesuatu tentang teh. Lima menit kemudian seorang OB datang menyajikan teh hangat di hadapanku. Wow, ini pertama kalinya aku interview dan disajikan teh. Biasanya mereka memberikanku akua gelas saja.

"Ok, let's start our interview. I read your CV. I'm interested. Can you tell me about yourself?"

Pertanyaan klasik di awal interview. Aku nggak dalam mode menginginkan pekerjaan ini, jadi mari jawab dan pergi. Sederhana sekali. Aku memberi Kylie keterangan singkat mengenai diriku.

"Why do you want to work as a maid? Sorry to say this, but your qualifications are higher than the job requirements," tanya Kylie lagi. Aku tahu pertanyaan ini patut dipertanyakan dan waktunya untuk jujur.

"I see. Let me make it clear. My previous company did massive lay off last month. I had nothing to do. I looked for the job and found it. I applied this job in a blink. I know my skill in my previous work doesn't match the requirements, but I think my household chores would be the plus point." Wanjay, gimana bisa aku mencerocos kata-kata terakhir itu? Waktunya memberi serangan balik. "I hope this job will fulfill my economical needs."

Hahaha, Kylie akan menyerah dan mencoretku dari daftar kandidat. Aku secara terang-terangan melempar sindiran soal gaji.

"I'm sorry to hear about the massive lay off. Now, what are your salary requirements?"

Bagus, ini yang ditunggu-tunggu. "May I know about my job description before I answer your question?"

"Sure. You will be maid for my director. His daily activity is strictly organized. He will make his own meals. Your jobs are feed his pets, do the laundry, vacuum, iron, sweep, mop, shopping, rake, mow the lawn, water the garden, and throw the trash. You will have your day off once in two weeks, every Sunday. You can cook your meals by yourself."

"How about my facilities?"

"You will have maid quarter, also bathroom inside it. He will pay for you health insurance, so that you don't need to reimburse."

"What a nice thing."

"Yes, he is a kind director." Aku melihat binar-binar mata seorang pengagum rahasia dalam diri Kylie. Dasar ciwik, bikin penasaran gimana rupa si direktur ini.

"Now, let me know your expected salary, Miss Kilau."

"Ten millions," jawabku cepat. Kemantapanku benar-benar bulat untuk segera meninggalkan ruangan ini.

"That's higher than this job's range salary."

Aku tahu. Siapa yang nggak kaget mendengar permintaanku. Asal tahu saja, aku sendiri kaget loh menyebut angka itu.

"We offer you four."

"No, ten." Tawaran empat memang menggiurkan, tapi aku mau lepas dari sini.

"Four and half?"

"No, thank you."

"Well, five?"

Angka itu bahkan menembus gajiku sebagai resepsionis, tapi gengsiku lebih besar. Aku nggak akan menerima pekerjaan ini. Mama dan Papa akan terkejut mendapatkan putri mereka merosot jadi pembantu. Aku nggak akan bergeming oleh tawaran Kylie.

"Fine, you get seven. That's highest salary we could offer." Kylie tampak letih dengan tawar-menawar ini. Begitu pun aku. Angka tujuh benar-benar menggoyah iman dan kebutuhan biologisku. Wanjay. Aku butuh kerja dan pemasukan.

"Great," jawabku. Keputusanku berubah di detik terakhir. Keputusan tolol yang nggak tahu akan aku sesali atau syukuri. Sekarang fokus pada penjelasan singkat mengenai lokasi kerjaku yang baru. Sebuah rumah di daerah Kemang. Ini mesti banget ke Jakarta Selatan? Aku sepertinya kurang memerhatikan hal itu.

###

25/02/2019

Akhirnya ngetik juga kan...
🤣Kangen ngetik nih. Kangen juga ama Kilau

Way Jaksel olweiis? Way?
Soalnya pengetahuan gw soal belahan kota lain di Jekardah mentok ke mol yg pernah gw datangi, bukan lokasinya..

Sekian cuap tanpa manfaat Miss Bebek yang nunggu lamaran *dari siapa? Plak!

GabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang