"Kemari, cepat," perintahku bisik-bisik ke Taro. Jangan sampai misi pertama kami gagal.
"Aku rasa Keita butuh ditemani di dapur," kata Taro sambil mengikuti.
Dasar anjing, pikirku. "Keita tidak membutuhkanmu, Kolonel. Kau sedang dalam misi," aku berbalik dan menatapnya tajam, "fokuslah, kau anjing dan buktikan dirimu anjing yang penuh konsentrasi pada tugas."
"Siap, komandan." Taro duduk tegap dan mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.
"Panggil aku Kaisar Shuu Yang Agung. Ka-i-sar. Lafalkan dengan baik." Taro perlu didaftarkan ke sekolah anjing. Dia benar-benar payah mengingat hal yang penting, malah fokus pada nama manusia itu. Ah, siapa nama manusia itu. Obi? Oji? Kurasa tak penting diingat. Otak cemerlangku menyeleksi ketat hal yang berharga untuk disimpan.
"Baiklah Kaisar-"
"Taro, aku butuh kau menambahkan Paduka Kaisar Shuu Yang Agung penguasa kerajaan-"
"Hei, kau tak punya kerajaan."
"Aku punya!"
"Aku rasa tak ada."
"Ini kerajaanku. Bermula dari rumah Keita, perlahan-lahan aku akan melakukan invasi ke pelosok Kemang, diperluas hingga Jakarta Selatan, lalu seluruh Jakarta. Melalui invasi di Jakarta, aku akan menguasai Indonesia dan terakhir... dunia," jelasku penuh ambisi seorang raja yang agung.
"Memangnya dimana itu Jakarta, kawan? Aku pikir kita tinggal di Kemang Selatan."
"OH, TARO!" Betapa bodohnya anjing tua ini. Dia bahkan tak tahu Kemang Selatan bagian dari Kota Jakarta Selatan yang masuk provinsi DKI Jakarta yang merupakan ibukota Indonesia. Arghh, aku akan membuat petisi khusus untuk Keita agar memasukan Taro dalam sekolah anjing, jika perlu yang dibayar menggunakan dollar agar otaknya bekerja normal.
"What's up, dude?" Keita muncul dari balik pintu dengan wajah panik.
Oh, berikan aku jeda. Kepalaku sakit. Kecantikanku membutuhkan rileksasi. Ini buruk. Sungguh bencana. Taro benar-benar bodoh. Seharusnya Keita meminta dokter hewan meresepkan vitamin otak demi kebaikan Taro. Jangan terus-terusan membiarkannya tidur siang tiga kali sehari. Aku menduga itulah alasan pengecilan otak Taro.
"Are you OK?" Keita masuk dan berjongkok di depanku yang menggelepar di lantai karena serangan sakit kepala. Seorang kaisar tak terbiasa mempunyai bawahan tolol, itu masalahku.
"Bawa Taro ke dokter, Kei. Minta dokter menginfus kepalanya. Akan lebih baik jika mereka menyediakan implantasi otak. Pastikan otak baru Taro berasal dari jenis anjing cerdas," pintaku penuh harap.
Keita mengangkat kedua alisnya dan mengelus kepalaku lembut. Dia selalu paham bagaimana membuatku nyaman. Kei yang pintar. Bagus, Kei, elus di sebelah situ. Eum, ya, dekat telinga. Daerah situ agak gatal tadi pagi.
"Kamu rindu Odie, ya? Sabar, Shuu. Odie pulang hari Senin pagi," kata Keita yang meruntuhkan kepercayaanku.
"Aku minta otak baru!" Teriakku kesal. Keita berjengit kaget, tapi tidak aku pedulikan. Aku memilih naik ke atas kasur manusia itu. Siapa namanya? Egi ya? Ya, ya, kasur Eti.
Keita berdiri dan menatapku sedih. Dia terlalu menyayangiku dan tak sanggup melihatku bersedih. Lihat saja nanti, Keita akan memintaku berhenti marah dan menawarkanku sesuatu. Aku harap potongan dada ayam. Paha ayam terlalu berlemak. Aku tak ingin bokongnya melebar dan kehilangan keseksiannya.
"Baiklah, Shuu." Keita keluar dari kamar. Aku sengaja membuang muka menyebabkan akting ngambekku bertambah dramatis.
"Kenapa kau meminta otak baru? Kau kan merindukan Odie." Taro bergabung bersamaku di kasur.
Mengapa semua makhluk dalam rumah ini bodohーkecuali aku, tentu saja.
"Otak baru bagus untuk..." aku menelan sisa ucapanku karena akhirnya akan sia-sia. Mari kembali ke misi semula. "Kolonel, waktunya bekerja."
"Siap, Paduka Kaisar Shuu Yang Agung dari kerajaan rumah Keita," sahut Taro lantang. "Apa aku benar menyebut nama panggilanmu?"
"Itu bagus, kawan."
"Bisakah lain kali aku yang jadi kaisar?"
"APA?!"
"Hey, ada apa?" Keita lagi-lagi muncul kebingungan.
Aku menggaruk-garuk kasur sambil meraung, "Berikan vitamin otak pada Taro. Suntik kepalanya dengan ekstrak cod liver oil. Ganti otaknya. Apapun itu buat dia jadi lebih pintar. Keita, cepat panggil dokter. Aku ingin pemeriksaan CT scan pada Taro. Daftarkan dia ke sekolah anjing terbaik di dunia. Coba cari tahu apa kerajaan Inggris mempunyai sekolah khusus anjing. Kirim Taro ke sana dan pastikan dia tidak akan kembali."
"What a pity cat you are. You do miss Odie. We'll catch her by video call. Alright, buddy?"
"BUKAN!"
###
13/07/2019
Dan beginilah keramaian rumah Keita selama manusia ituーyang namanya emmm egi atau semacam etiーsedang pulang kampung ke kemayoran.
Sabar ya guys..
Kochenk ganteng kekinian bakal hadir di waktu yang tak ditentukan wkwkwk..
KAMU SEDANG MEMBACA
Gabble
Literatura FemininaLulus kuliah, nyari kerja, pacaran, umur 25 tahun menikah. Sempurna! Kilau Odelia menata rencana hidupnya se-mainstream itu. Dia nggak butuh hidup muluk nemu cowok level hawt mampus yang bisa bikin wanita menggelepar. Atau anak milyuner minyak asal...