"keluarga pasien?" Ucap dokter yang baru selesai menangani Ara.
"Saya dok." Ucap Vivi mendekati dokter dan mendekati dokter di ikuti Revan dan yang lain. Bahkan Noval yang notabene nya kepala masih di perban setelah kecelakaan juga ikut mengikuti langkah Vivi.
"Pasien harus segera d pindahkan ke ruang operasi, pendarahannya tak kunjung berhenti. Keluarga harus memilih antara si ibu dan janin nya." Ucap sang dokter membuat mereka semua terkejut.
"Ta..tapi apa tidak ada jalan lain dok?" Tanya Vivi dengan lirih.
Dokter itu menggelengkan kepalanya dan berkata__
"Jika tidak di lakukan tindakan maka pasien akan kehilangan banyak darah itu akan berakibat buruk bagi keduanya. Lebih baik hub keluarga anda yang lain dan diskusikan. Anda cuma punya waktu setengah jam untuk berfikir dan mengurus segala admnistrasinya karena dokter yang akan melakukan operasi sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Dan satu lagi yang perlu anda ketahui, jika kita menyelamatkan bayi nya. Kami tidak bisa juga menjamin keselamatan atau kesempurnaan si anak nantinya berhubung usia kandungan pasien baru 5 bulan. Kemungkinan terburuk bisa saja terjadi seperti kebutaan, tuli, susah berjalan dan yang lainnya." Ucap dokter menjelaskan.Vivi menjadi lemas mendengar penjelasan dokter itu dan berjongkok menengadahkan kepalanya dengan tangan di atas lutut nya.
Tak jauh beda dengan Revan hanya mematung menyesali perbuatannya mengakibatkan Ara dan janinnya celaka. Padahal niat Revan tidak ada sedikitpun untuk menyingkirkan bayi Ara walau ayah bayi itu adalah Bima bukan dirinya.
Noval, Heru dan Reno juga turut merasakan kesedihan, apalagi janin yang di kandung Ara adalah darah daging sahabat mereka.
Bahkan Noval sudah tak merasakan sakit akibat kecelakaan motor yang baru dia derita.Vivi berdiri dan langsung menatap Revan dengan sengit.
"Sebenarnya apa yang mas Revan lakukan pada Ara sehingga dia bisa seperti ini?" Tanya Vivi dengan tatapan intimidasi.Para sahabat Bima juga menoleh pada Revan saat mendengar ucapan Vivi barusan.
"Saya tidak sengaja, saya cuma mau mengajaknya makan siang dan________ mengalirkan cerita Revan tentang kejadian di loby kantor tadi."
PLAK
Revan memegang pipi nya yang baru saja di tampar oleh Vivi.
Tanpa mereka ketahui ternyata orang tua Revan juga berada di sana sedari tadi semenjak dokter menjelaskan keadaan Ara.
Revan hanya diam dan tidak marah pada Vivi karena kesalahannya memanglah sangat fatal sekali sehingga mengakibatkan Ara yang akan kehilangan janinnya.
"Apa masih kurang luka yang kau torehkan untuknya? Melamarnya untuk menjadi istrimu tapi malah menghamili dan menikahi wanita lain. Dan kau fikir dia tidak terluka saat mengetahui pria yang menikahinya adalah adik dari kekasihnya. Tapi dia tetap tegar tanpa menyalahkan takdir. Dan akhirnya dia berhasil mencintai suami nya, adik mu, pria yang dipilihkan orang tuamu untuk menggantikan mu di pernikahan kalian. Tapi di saat kehidupan sahabatku sudah baik dan bahagia kau datang dan menjadikan ibu mu sebagai temeng mendapat kan Ara kembali dan mengakibatkan suami nya meninggalkan nya karena dirimu. Karena ulah mu dia harus mengandung tanpa di dampingi suaminya. Dan sekarang akibat perbuatan mu dia dan bayinya berada dalam keadaan yang bahaya, apa kau memang berniat membunuh anak nya ha MAS REFAN." Kata Vivi mencaci maki Revan mengeluarkan segala unek-unek nya.
Mami Revan yang masih berdiri dengan suaminya tak jauh dari mereka menangis mendengar caci maki Vivi. Karena apa yang di katakan Vivi semua benar, Revan sumber kehancuran Ara. Dan dirinya yang ikut membantu Revan.
"Tante Riani, Om Danil." Cicit Reno membuat mereka semua baru menyadari keberadaan orang tua Revan. Vivi memandang Riani yang menangis dengan tanpa ekspresi.
Suasana di sana sekarang terasa canggung tak ada yang mengeluarkan suara.
"Biar om yang urus administrasi nya, kita harus memilih ibunya." Kata Danil tiba-tiba mengeluarkan suara memecahkan kecanggungan.
"Tunggu sebentar sampai wali Ara datang om." Kata Vivi membuat Danil mengerinyit.
"Bukannya orang tua Ara berada di Batam? Bahkan dari tadi ponsel mereka tidak aktif." Ujar Danil yang tadi sempat menelfon orang tua Ara saat Revan memberi tahu keadaan Ara dan ponsel mereka tidak aktif.
"Orang yang di percayakan orang tua Ara untuk menjaga putrinya selama dia pergi." Jawab Vivi membuat yang ada di sana penasaran terutama Revan dan kedua orang tuanya.
Sudah 20 menit berlalu tapi wali Ara yang dikatakan Vivi itu masih tidak datang.
"Mana wali Ara itu belum datang juga Vi?" Tanya Riani akhirnya bersuara.
Sebenarnya Vivi malas sekali menjawab pertanyaan Riani, tapi bagaimanapun Riani adalah mertua Ara.
"Mungkin seben________ tiba-tiba Vivi melihat kedatangan Frida yang berjalan tergesa-gesa.
"Tante Frida." Teriak Vivi memanggil Frida yang cilengak-cilenguk mencari keberadaannya.
Danil dan Riani menegang mendengar Vivi memanggil Frida.
Mata Danil dan Frida saling bertemu, tapi Frida memalingkan pandangannya pada Vivi.
Sementara di sebelah Danil, Riani mematung melihat keberadaan Frida.
"Bagaimana Ara?" Tanya Frida pada Vivi melewati Danil dan Riani begitu saja tanpa melirik sedikitpun.
Vivi menjelaskan semua apa yang di katakan dokter tadi kepada Frida. Kaki Frida terasa lemas mendengar penjelasan dari Vivi.
"Tidak ada jalan lain, kita akan memilih ibunya." Putus Frida terisak.
"Tapi apa Ara tidak marah jika kita mengambil keputusan ini Tan?" Kata Vivi ragu sedari tadi memilih antara Ara atau janin nya.
"Jika di sini ada Bima, dia pasti memilih yang sama seperti kita." Kata Frida berdiskusi dengan Vivi tanpa melibatkan yang lain termasuk Danil dan Riani. Jangankan mengajak diskusi tentang keadaan Ara, melirik pasangan suami istri itu saja Frida tidak sudi.
"Bagaimana? Apa sudah ada keputusan?" Tanya dokter tiba-tiba yang baru datang.
"Selamatkan ibunya dok, selamatkan menantu saya." Ucap Frida tegas walau dengan tetes Air mata.
Revan terkejut mendengar ucapan Frida.
"Menantu?" Cicit Revan dan melirik kedua orang tua nya yang terdiam sedari tadi. Tapi kedua orang tuanya tidak merespon.
Sedangkan para sahabat Bima juga tak kalah terkejut mendengarnya.
"Siapa sih sebenarnya Tante itu?" Cicit Noval yang hanya di dengar Heru dan Reno."Kita lihat saja drama keluarga ini, gue yakin sebentar lagi kita akan mengetahui jawabannya." Bisik Heru pada teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMIKU ADIK PACARKU
Romance2 tahun berpacaran ternyata tindak menjamin sampai ke tahap pernikahan. Tepat di hari H Revan menghilang tanpa jejak. Maka Bima lah yang sekarang menjadi suami sah dari Arabella. Memiliki suami lebih muda dari nya dan lebih-lebih Bima adalah adik...