Author Pov
Setelah merenungi apa yang terjadi. Ara bertekat untuk meminta izin pulang cepat hari ini.
"Tadi galau. Sekarang mau pulang cepat, baru sejam loh lo di kantor. Udah kayak kantor punya lo aja Ra." Ciletuk Vivi melihat Ara berkemas ingin pulang.
"Bukan kantor punya gue, tapi tepatnya punya gebetan sahabat gue." Balas Ara cekikikan membuat mata Vivi melotot.
"Sahabat lo yang mana?"
"Lo lah." Jawab Ara terkekeh membuat Vivi mendengus kesal.
"Apaan sih lo." Cemberut Vivi.
"Maaf deh ya, tapi beneran kayak nya bos duda tampan kita beneran suka deh sama lo." Ucap Ara dengan seringai jailnya membuat Vivi melotot.
"Jangan asal bicara, nanti kedengaran yang lain gue jadi bahan gosipan."
"Ya ya ya. Tapi gue beneran, tadi bos nanyain lo sama gue." Lagi-lagi kata Ara membuat Vivi merengut.
"Nanya apa?" Tanya Vivi penasaran berbisik ke telinga Ara membuat Ara terkekkeh.
"Katanya gak mau sama duda anak 5. Sekarang lo penasaran juga kan." Goda Ara.
"Ya sudah kalau gak mau bilang, gue lanjutin kerja dulu." Kata Vivi merajuk, tapi sebelum Vivi melangkah Ara menarik Vivi dan berbisik ke telinga Vivi.
"Bos nanya, teman satu devisi kamu itu sudah punya pasangan belom?" Bisik Ara membuat pipi Vivi memanas.
"Lo blushing Vi." Kata Ara menunjuk pipi Vivi sambil cekikikkan.
"Gak, gue gak blushing." Ngeles Vivi Ara tetap menertawakannya.
"Lo ngapain pulang cepat?" Tanya Vivi mengalihkan pertanyaan.
"Gue mau nyesaikan masalah ini sebelum berlarut-larut. Bima itu sudah di bujuk, apalagi sampe membiarkannya mendiamkan gue lama-lama." Jawab Ara menghentikan tawanya.
Vivi menganggukan kepalanya.
"Bagus deh kalo lo udah sadar kalau lo nikah sama anak kecil. Jadi jangan pancing-pancing emosi nya, kan umur segitu lagi rawan-rawan nya." Kata Vivi."Lo bilang suami gue anak kecil tapi dia bisa bersikap lebih dewasa dari lo." Kata Ara tak terima.
"Walau sifat kekanak-kanakan nya sering muncul juga sih." Lanjut Ara membuat Vivi terkekeh.
"Ya ya ya. Maaf deh." Kata Vivi sambil terkekeh.
"Udah ah, gue balik dulu."
****
Sedangkan di kantor Bima baru selesai meting dengan salah satu klient nya.
"Senang bekerja sama dengan anda pak Bima. Umur boleh muda tapi dalam bisnis anda seperti sudah banyak pengalamana saja." Puji client Bima
Bima tersenyum kecil pada client nya.
"Anda juga tak kalah hebat Reynan." Balas Bima."Kalau begitu kami permisi dulu Pak Bima, mbak Lisa." Pamit klient itu pada Bima dan Lisa yang berada di samping Bima.
"Apa anda mau makan siang dengan saya pak?" Ajak Lisa setelah klient itu pergi.
"Kamu saja, saya tidak lapar." Jawab Bima sambil menutup laptopnya.
"Apa perlu saya belikan makanan?" Tanya Lisa lagi.
Bima menggelengkan kepalanya.
"Bawa semua ini ke ruangan saya." Perintah Bima menunjuk laptop dan berkas-berkas yang ada di meja rapat, bukannya menjawab pertanyaan Lisa membuat Lisa hanya mendengus setelah di tinggal begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMIKU ADIK PACARKU
Romance2 tahun berpacaran ternyata tindak menjamin sampai ke tahap pernikahan. Tepat di hari H Revan menghilang tanpa jejak. Maka Bima lah yang sekarang menjadi suami sah dari Arabella. Memiliki suami lebih muda dari nya dan lebih-lebih Bima adalah adik...