-○○-
Tangan putih itu menyentuhnya, begitu lembut dan mengoda. Mengelus dadanya yang memang dia biarkan terbuka. Shion menatap matanya, ada kabut gairah dibalik tatapan itu.
Elusan itu sedikit lagi akan menyentuh sesuatu dipangkal pahanya, kalau dia tidak mundur cepat menghentikan segala aktivitas mesum itu. Sasuke memijat pangkal hidungnya, sambil mendesah panjang.
"Sasuke, apa yang salah?" Tanya Shion bingung bercampur kecewa.
"Mungkin lebih baik kita hentikan saja semua ini." Ujar suara briton itu.
Raut wajah Shion berubah kaku, "Apa maksudmu?" Tanya menghampiri Sasuke dan mengamati pria itu. "Sa-"
"Maksudku kontrak itu."
"Kont-" Manik mutiara Shion melebar, dia membekap bibirnya dengan tatapan yang bergetar. "K...kau masih...." Cicitnya lirih tidak bisa berkata apa-apa.
Udara sekali lagi meluncur dicelah bibir pemuda Uchiha itu, "Ya. Aku masih ingat." Gumamnya datar seraya melirik Shion lama. "Kembalilah kepada Utakata. Dengarkan penjelasannya."
"No" Desis Shion tajam. "Jangan bercanda di awal pagi seperti ini Sasuke. Itu tidak lucu sama sekali."
Shion tertawa sumbang sambil beberapa kali memijat dahinya, "Aku tidak mengenal Utakata. Jangan menyebutnya." Bisik suara itu serak.
Telapak tangan Sasuke terkepal, begitu juga dengan tatapannya. "Aku ingin berhenti Shion." Ujarnya berhasil menarik tatapan Shion kearahnya lagi. "Setiap hari aku selalu bertanya, untuk apa semua ini. Maksudku, kenapa aku melakukan semua ini."
"Tentu saja karena kau mencintaiku!"
Cairan liquid menggenang dibalik iris mutiara itu, Shion mengigit bibirnya ketika tiada tanggapan berarti dari Sasuke. Pria itu hanya menatapnya, menatapnya dengan tatapan yang dia sendiri sulit untuk memahaminya.
"Jadi untuk apa kita menikah? Dan kenapa kau menghamiliku?" Tanyanya serak, Shion terisak lirih sembari berjalan dan meremas lengan kemeja Sasuke. "Jawab pertanyaanku!"
"Shion. Anak itu bukan bayiku."
Bagai terkena aliran listrik, Shion terpaku. Wajahnya pucat bak mayat. "Apa maksudmu?" Tanyanya nyaris mencicit.
Sasuke melewati Shion dan berjalan kearah jendela lebar, bergeming disana. "Aku belum pernah menyentuhmu Shion. Pada malam itu, seseorang yang menyentumu bukan aku." Dia berbalik memberi tatapan yang seketika menghentikan seluruh udara disekitar Shion. "Dia Utakata."
Shion terkekeh geli, dia meremas perutnya. "Candaanmu semakin konyol Sasuke. Sudahlah berhen-"
"Aku sudah membebaskan Utakata beberapa hari sebelum kita bertunangan."
"Tidak!" Bentak Shion, tak lama bola matanya melebar. "Kenapa kau melakukannya Sasuke! Lelaki itu pantas mendekam selamanya di penjara! Dia telah me-"
"Utakata tidak membunuh bayi kalian, selama ini kau salah Shion."
"Salah katamu?" Shion mendengkus, "Dia sejak awal tidak menginginkan bayiku. Dia-"
"Shion. Hentikan." Potong Sasuke datar. "Temui dia dan tanyakan kejadian yang sebenarnya."
Napas Shion tersegal-segal, airmata telah membasahi pipinya. "Untuk apa kau memberitahu semua ini?" Tanyanya lirih. "Dan kenapa baru sekarang."
Pria itu tidak menjawab, tatapan datar dan cara dia menarik napas sudah cukup membuat Shion menyimpulkan sesuatu yang akan menghancurkannya. "Apa semua ini karena Sakura?" Tanyanya terluka saat oniks itu melebar sesaat.
YOU ARE READING
Cruel Revenge
FanfictionSasusaku Fanfiction Cinta tulus, dibalas kebencian yang pekat. Kebahagian indah, dibalas oleh kebohongan yang menyakitkan. Lalu bagaimana jika kebencian dibalas kebencian? Sakit dibalas oleh sakit? Bukankah justru akhirnya hanya saling menyakiti? "B...