Bab 22 - What Happened To Us

2.7K 298 40
                                    


-○○-





Pagi itu matahari tampak terik bercahaya menyakitkan penglihatan ditemani Angin sempoi-sempoi, cahaya itu turut menyinari mansion dua tingkat yang berada di kawasan elit iaitu Hyuuga.

Keluarga konglomerat yang menguasai sebahagian saham di paris juga menduduki tempat ketiga tertinggi di pasar saham. Hyuuga Hiashi sang tuan mansion tersebut menatap putrinya yang sedang termenung. Tidak seperti biasanya.

"Hinata?" Panggilnya pelan.

Ametyhs sama turunan langsung darinya itu terangkat, membalas tatapannya."Dad memanggilku?" Tanyanya tanpa dosa.

Hiashi meletakkan kembali garpu yang sudah dia pegang tadi ke atas meja dan ganti menatap putri semata wayangnya. "Dari tadi Ayah melihatmu termenung, kau ada masalah?" Tanyanya.

Mengernyitkan alis samar, Hinata mengeleng. "Tidak." Balasnya. "Aku ha-"

Ting tong!

Ting tong!

Kalimat Hinata terputus ketika bunyi bell mansion mereka beberapa kali ditekan, tak lama kemudian seorang wanita paruh baya yang adalah pembantu di rumah mereka muncul dengan langkah pelan penuh ragu.

"Tuan, di luar ada polisi yang mencari nona Hinata." Cicit pembantu beruban itu.

Hinata yang sebelumnya hendak menelan spageti di piring bulat-nya tersentak, dengan pandangan secepat suaranya yang terdengar. "Apa? Mencariku?" Ujarnya melirik ayahnya yang sudah bangun dari kursi melangkah menemui sang tamu yang tidak di undang itu.

Gigi Hinata bergelemetuk saat dia bangkit mengekori ayahnya. "Ck." Decihnya malas.

Bola mata Hiashi memicing, di hadapannya ada tiga polisi lelaki bertubuh tinggi dan besar. "Ada keperluan apa?" Tanyanya datar.

Satu polisi bersurai pendek mengangguk sopan padanya. "Hyuuga-san maafkan kami menganggu anda. Tapi bolehkah kami bertemu dengan putri anda, Hyuuga Hinata?" Katanya sopan.

"Putri saya?" Gumam Hiashi bersamaan suara anaknya terdengar dibelakang.

"Ada apa mencari saya?" Tanya Hinata angkuh yang dengan cepat membuat gerakan dua polisi yang sejak tadi hanya diam menghampirinya dan memegang kedua lengannya. "Hei! Apa-apaan ini! Lepaskan aku!" Serunya marah.

"Tunggu. Jelaskan kepada saya sebenarnya ada apa ini?" Sela Hiashi tegas. "Dan lepaskan putri saya."

Satu polisi yang berwajah datar memasang borgol ditangan Hinata, dan menyerahkannya kepada satu rakannya kemudian menatap pengusaha yang paling disegani dihadapannya kini. "Maaf Hyuuga-san, kami hanya menjalankan perintah."

"Perintah! Perintah dari siapa! Dengar, kalian tidak punya hak menyeretku seperti ini. Aku bisa dengan mudah membuat kalian hilang pekerjaan!" Seru Hinata memberontak kasar tidak peduli apakah sikapnya itu jauh dari predikat 'Nona Muda'

"Jika anda memberontak lagi, jangan salahkan kalau kami berkasar." Tegas satu polisi lagi di sampingnya. "Silakan diam dan ikut kami Nona."

"Tunggu!" Seru Hiashi. "Kesalahan apa yang putri saya perbuat sehingga kalian membawanya?" Tanyanya tajam.

"Mengenai itu Hyuuga-san, ada seorang wanita bernama Tayuya mengaku pernah dicelakai dan dia bahkan mengatakan kalau putri anda berniat untuk membunuhnya." Jelas satu polisi yang pertama kali berbicara itu. "Dan beliau telah menyerahkan bukti berupa pesanan dan senjata yang digunakan putri anda. Dan semua bukti itu menunjukkan milik putri anda."

Cruel RevengeWhere stories live. Discover now