Gembala Gorila (yang pernah singgah)

799 16 6
                                    

Tidak semua yang berkeliaran akan hilang.
Seperti sisa dan asal mula manusia.
Untuk selamanya.
Menggenggam sebuah tiket yang manis.
Dan melewati titian bersama.
Merawat serta memerdekakan efrafa malang yang terjerumus dari tebing.
Terikat menjelma serupa gelang biji rudraksha.

Malam ini akan menjadi pagi yang indah untuk kita.
Saat kita tidur berjalan.
Lalu meniriskan satu anggapan dari palung yang terdalam.
Mengakibatkan darah seolah berwarna.

Masih nampak ketakutan di wajahnya.
Sesal membalut bumantara  yang berkabut.

Aku sebuah penggembala buta yang mengidap gangguan jiwa.
Sekadar ingin menghembuskan denyut baru untuk sebuah keresahan.
Membawanya pergi jauh dari hunian padat kendati mengangkasakannya dengan mulia.

Aku sebuah penggembala yang tak ingin ada duka, yang rindu pada biji yang kau tebar dan membiarkannya berkecambah.
Ditebing itu aku tersenyum.
Bersama ternak yang telah kubesarkan sepenuh hati.

Aku bermimpi bersama 9 badanku, menyusuri hilir bengawan hingga menjumpai mata airnya.
Tubuhku bergetar.
"Kenapa hal indah yang kuinginkan, terlihat asing dimata orang lain?".

Gubuk itu, yang kita huni.
Terletak diantara terang dan gelap sebuah rimba.
Menunaikan kehidupan dengan prasaja.

Datanglaah...
Sebuah kebahagiaan usang yang tak mungkin terhapus.

Lonceng balai kota berdenting memapah sebuah pesan dari yang pernah singgah.
Meletakannya di bilik hangat.
Lalu enyah.
dan  kukejar lagi, hal-hal yang sudah jauh di depan.
Selalu merindukannya.
Tapi mengapa kecantikan yang kuinginkan
selalu terlihat asing di mata orang lain?

Saat aku siuman, aku terjatuh.

Kemudian menilik jauh keujung menara, dan membayangkan bagaimana jika jatuh dari sana?

Sebuah judul yang menjadi akhir.
Sebuah judul yang berarti berakhir.

Lalu kesembilan badanku membujuk, supaya mengejarnya bersama.
Mengejar yang sudah jauh di depan sana dan selalu dirindukan.

Tapi mengapa kecantikan yang selalu kuimpikan terlihat mengabaikan dan berkata,
"saat ini aku telah melayang tinggi
di angkasa, membawaku ke tempat nan jauh di sana".

Dalam bayang berselimut dayu aku menjawab perkataannya.

"sesuatu yang telah membawaku ke tempat ini.
tempat yang jauh dari rumah, tanpa ada rasa kesepian".

-bmpl-

PROSA SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang