Efrafa

189 8 0
                                    

Aku menghirup sebuah aroma yang kugulanakan.
aroma yang terhirup dari sulingan hasrat terlalaikan.
kepura-puraan yang masih terkenang, sampai saat ini bahkan.

Kau sempat berpadan, menyudikan diri menggauliku untuk kehidupan baru di birai telaga.
Serupa tirta bening dan hening namun tidak, tetap dengan sandiwara yang kau sisipkan.

Iya, Aku yang memaksa menculiknya.
Memapahnya enyah ke sebuah koridor gelap, bekas sarang seekor efrafa kecil yang gundah.
Merinai dengan rani bahari dibalik simbol berahi bukan birahi.

Efrafa itu menjadi alibi.
Ia beralih kesana kemari menggali bumi mencari huni.

Tapi, bukannya kita pernah bercinta?
Bersama dengan berseminya sangka yang terayun, terapung dan tenggelam.

Efrafa kecilku.

Bermiratlah, berapa lagu kelinci kelinci lembah yang akan kau cabuli dikemudian hari.

Efrafa kecilku.

mengalir dan mengalur.
Berakar dan berakhir.

-bmpl-

PROSA SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang