Perang(ai)

225 6 0
                                        

Aku tak akan datang untuk kepura-puraan.
Apalagi untuk pengabdian.
Karena semua cuman kebohongan.
Keadaan seperti adonan yang dilengketkan.
Sebuah ajakan pembelajaran yang di sia-siakan.

Ya! Pemahaman yang mengakibatkan kerusakan sebuah hubungan.
Kesenjangan antar golongan.
Dan kelemahan kealiman.
Pengandaian dianalogikan ancaman,
Serta rentetan amukan.
Dikarenakan iman, dan perbedaan keyakinan.

Tak seperti anyaman yang dirapikan.
Acak-acakan dan arogan.
Dengan jeritan mengaum-ngaumkan seperti hewan.

Apa ini sebuah keasikan? Pembacokan.

Kebaktian partisipan di goreng seperti bakwan.
Celakalah semua wartawan.
Mulialah tuan dan para bangsawan.
Tak ada hari kebangkitan dan kawan.

Pembantaian dan pembasmian di perbatasan.
Hooooooo hooo hooooo.

Kebebasan bercinta tak lagi diperbolehkan.
Peraturan persenggamaan.
Saling bentur-benturan,
"aku yang terkuat"
"Tidaak!! Aku yang paling kuat"
"Salaah!!! Aku terkuat diantara kalian".

Cacian,makian saling beterbangan seperti angkasawan.
"Kafiiir!!! Enyahlaah dari desa kami angkat kaki kau dari sini wahaai kafiiir!!!!"

Kebudayaan tak lagi budiman.
Berbulan-bulan bahkan tahunan.
Memudarkan kesejahteraan.
ganas seperti sapi yang dikawinkan.
Cekatan, mencari lubang kemaluan.
Cinta-cintaan dan bercumbu-cumbuan sampai keringatan.

"Aaah sayaang nikmat sekali...."
Comberan!!

Keculasan dalam keimanan
Penadahan barang curian.
Minum-minuman, obat-obatan, percumbuan.
Kebusukan.

"Tidaak!! Aku suci dengan air mani ini, pergilah urusi keimananmu sendiri!".

"pergilaah kau kafiir! Enyahlaah!"

denyutan kedaulatan dan kedermawanan seorang beriman.
Hanya berlandaskan "dugaan".

-bmpl-

PROSA SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang