Berjarik gambyong, tiga perongeng berkiprah jalak lawa.
Berkiprah Mengitari bakul dengan muatan buana.
Terkandung khalayak cikal bakal manusia berakal manusia.
Kemudian selarap peronggeng menganugerahkan roh kepada cikal bakal manusia yang berakal manusia.
Mereka merepresentasikan kiprahnya sebagai frosa kosmos.
Bersua maujud peronggeng lainnya berperawakan rawit gemulai nan gagah.
Ia bergawai selaku pembaur segmen yang terurai atas reaksi kiprah selarap peronggeng.
Mereka tak kunjung menyudahi kiprahnya menggabungkan forsa buana kedalam bakul dan menghidupkannya.
Tanpa mereka sadari amblas sukmanya.
Langkas nyawanya.
Muksa.
Selarap peronggeng tak sampai menganugerahkan roh pada bakul yang penuh dosa.
Gelap buana olehnya.
Peronggeng lainnya iba, meratap dengan air mata.
Surai.
Si rawit bergelagat janaka, dengan afeksi merana.Selamat tinggal.
sampai jumpa kakanda dan adinda di darul baka sana.-bmpl-
KAMU SEDANG MEMBACA
PROSA SENJA
FantasySemua sajak dari buku ini dilandasi oleh mimpi, jadi saat saya bermimpi di pagi hari itu saya coba menjabarkan kejadian aneh dan pesan tersirat yang ada di mimpi saya .. Saya coba menterjemahkan apa yang sebenarnya terjadi dalam otak saya selama ini...