9)Mungkin

172 100 15
                                    

"Cih, dasar perempuan murahan."

"Apaan sih? Gak jelas."

Seketika kantin menjadi ramai dan terfokus ke arah abigail dan wanita itu.

"Stop!" Seseorang datang. Dan abigail tidak percaya dengan kedatangan dia.

"Pergi." Ujar laki laki itu.

"A-alan.. Ka-kamu ngapain kesini?" Sisil gemetaran saat alan datang dengan wajah datarnya.

Ya, sisil dan teman temannya lah yang menghampiri abigail dengan arogannya. Merasa dirinya paling berkuasa, ia jadi membully semua siswa yang menurutnya menghalangi kehidupannya.

"Emang lo siapa gue?" Tanya alan dengan memasang wajah datarnya.

"Kamu bakal jadi milik aku alann."

Alan menampilkan smirknya, "Ngimpi." Sinis sekali bang alan...

"Pergi atau gue permaluin lo disini." Ancaman Alan tidak main-main.

Dengan geramnya sisil dan teman temannya menggebrak meja dan langsung pergi meninggalkan abigail.

"Lo gak papa gail?" Tanya anna cemas.

"Maafin kita ya gail udah ninggalin lo." Kate menundukkan kepalanya karena merasa bersalah atas perbuatannya.

"Apaan sih kalian, udah deh ini bukan salah kaliaan ko. Yuk ah ke kelas."

"Alan makasin banget ya atas kedatengan lo."

Alan melirik sebentar lalu berdeham, "Hmm."

"Aduh gue belum sempet beli air mineralnya. Maaf ya." Akibat ulah Sisil, ia jadi tidak mood berada di kantin.
"Nih uangnya." Abigail menyodorkan uang pemberian Alan tadi di kelas.

Alan pun menerima lalu pergi begitu saja. Kesel banget gak tuh gail?

Baru saja ia ingin memaki Alan, Alan kembali menghampirinya. Pergelangan tangan abigail di pegang erat oleh alan. Semua pasang mata yang menyaksikan kejadian itu ada terkagum dan ada pula yang iri dengan abigail.

"Lo pulang bareng gue." Hanya satu kalimat alan pun melepas tangannya dan pergi dengan muka datarnya.

Sedangkan kedua temannya yang melihat itu pun menggoda abigail.

"Aduh abigail ciee cieee ekhem." Anna si ratu heboh pun memulai aksinya.

"Yang nanti pulang bareng duhhh." Kate pun sama saja.

"Sstt udah udah paling boong." Abigail membela dirinya. Apa maksud alan? Ngajak pulang bareng kayak ngajak war.

Tetapi di dekat kantin sana tanpa abigail sadari ada mata yang menatap abigail dan teman temannya. Dari sorot mata itu terlihat bahwa ia sedang menahan amarah.

Lo bakal jadi miliki gue abigail maisha janira batin orang itu.

___

Bel pulang telah berbunyi, seluruh siswa siap siap untuk pergi pulang ke rumahnya masing masing.

"Kate sama anna kan baik yahh boleh ga ka-" Ucapan abigail terhenti ketika alan sudah kembali dari ruang bp.

Gailan StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang