2)Alan

394 159 21
                                    

"-maaf- satu kata yang ingin kuberikan untukmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"-maaf- satu kata yang ingin kuberikan untukmu. Maaf jika aku belum bisa membahagiakanmu. Kumohon tetaplah disisiku meski kamu bukan takdirku. "

'Kenneth alando maynard'

___

Lelaki itu membanting stir mobilnya. Terlihat dari raut wajahnya ia memendam amarah yang bergejolak. Seharusnya ia tahu, bahwa ia tidak usah melakukan itu. Karena ulahnya tersebut ia mendapat petaka. Saat keluarganya tengah berbahagia di acara tadi malam, ia malah mendapat kesialan terburuk disepanjang hidupnya.

Ia pun pergi pulang ke rumah nya dengan amarah yang masih membara. Ia merapikan koper koper berisi baju dan peralatan lainnya.

"Den mau kemana?" Pembantu dirumah alan kebingungan melihat Alan seperti menahan amarah.

"Pergi."

"Den Alan gak betah tinggal disini karena Bibi?"

"Nggak bi, ini karena mamah" Alan menengok ke wajah bi iyem dengan tatapan datarnya.

Bi Iyem mengernyitkan dahinya kebingungan, "Mamah den Alan kenapa? Kok sampe den alan mau pergi gini?"

"Dia telah menghancurkan hidupnya sendiri dan dia telah menghancurkan masa depan Alan bi!" Ia berusaha untuk tidak marah, tetapi tidak bisa.

"Ya allah Den. Padahal Aden masih remaja seperti ini, tapi sudah mengalami masa-masa sulit. Bibi akan terus doakan Aden. Selalu." Bi iyem memeluk Alan dan menangis dalam pelukannya.

"Terimakasih bi. Alan akan inget pesan bibi. Assalamualaikum bi." Alan pun meninggalkan segala fasilitas yang diberikan mamahnya, dari mulai kunci mobilnya, rumah mewah, kartu atm, dan yang lainnya.

"Waalaikumsalam den." Bi iyem masih tidak menyangka bahwa Alan, anak yang dia urus sedari kecil tersebut harus menanggung beban yang berat seperti ini.

Ia tidak habis fikir jika mamahnya, seseorang yang telah melahirkan Alan adalah orang yang dengan teganya menghancurkan hidup anaknya yang masih jauh untuk bisa menggapai apa yang ia inginkan.

Alan pergi dengan membawa koper di tangannya. Ia berencana pergi ke rumah papahnya di Bandung. Untungnya ia sudah mempunyai rencana sekolah disana. Ia menelpon papahnya bahwa ia akan pindah sekolah. Jadi,semua urusan sekolah papahnya yang mengatur.

Dengan menaiki bus ia pergi dengan hati yang masih belum menerima kenyataan pahit mamahnya. Sambil menenangkan dirinya,ia memasang earphone ditelinganya.

Gue ga akan mau ketemu lagi sama dia, ga akan batin alan.

___

Tinggalkan jejak yu.
Vote and comment first wp aku.
follow juga akun ig@eddiesadll

-salam dari eddiesafikal.

Gailan StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang