Satu kata untuk hari ini. Bosan. Entah kenapa, hari ini mood Abigail sedang buruk. Tadi pagi saja, Kevin sudah kena sembur Abigail.
Bahkan Reyhan yang sedari tadi diam di depan Abigail pun tak dihiraukan Abigail. Kate dan Anna? Mereka sudah tahu jika Abigail sedang datang bulan, dan mereka pun jika sedang datang bulan akan seperti itu. Jadi sama saja.
"Heh cil. Lo kenapa sih? mikrin hutang apa gimana sih?" Heran Reyhan.
Tidak ada respon dari Abigail. Dia hanya terdiam sambil melihat ke arah lapangan.
Kelaa Abigail sedang ada pelajaran olahraga hari ini. Tapi guru yang mengajarnya tidak datang karena anaknya sedang sakit. Disinilah Abigail. Di pinggir lapangan bersama Anna,Kate, dan Reyhan.
Reyhan sedang jam kosong jadi ia berniat untuk menghampiri Abigail di kelas. Tapi melihat Abigail seperti ini pun ia bingung.
"Apaan sih." Cetus Abigail.
"Ah lo lagi dapet. Gue lupa." Ujar Reyhan lalu pergi.
Abigail tak menghiraukan kepergian reyhan. Ia masih terdiam seperti tadi.
"Gail, lo mau kita beliin kirant* gitu? Atau apa?" Tanya Anna.
"Gak usah. Nanti aja dirumah." Hanya itu jawaban Abigail. Sudah mirip Alan ya.
"Lo lagi pengen apa? Makanan?" Kini giliran Kate yang bertanya.
"Gak usah. Gue pengen diem disini aja." Lagi-lagi Abigail hanya menjawab seperti itu.
"Oーoke." Ujar Kate.
Para siswa kelas Abigail sedang bermain basket dan futsal di lapangan. Karena lapangan sekolah abigail itu sangat luas, jadi cukup untuk memainkan dua olahraga tersebut.
Mata Abigail tidak sengaja menangkap Alan yang sedang mengshoot bola basketnya.
Ganteng batin Abigail.
Sadar akan pikirannya, ia pun menggelengkan kepalanya guna menepis pikiran tersebut.
Dia tuh nyebelin, inget gail nyebelin batin Abigail.
Kate dan Anna yang melihat abigail menggelengkan kepalanya pun bingung.
"Heh! Sadar!" Ujar Kate sambil menepuk bahu abigail."Lo sawan ya? Jangan sekarang dong. Takut gue." Ujar Anna.
"Ih! mana ada." Gerutu Abigail.
"Lah terus? Ngapain lo geleng-geleng kepala? Costplay jadi boneka mampang?" Tanya Kate.
"Gak gak gak. Cuman berusaha menepis pikiran doang." Jawab abigail sambil melirik ke arah lapangan, tepatnya ke arah alan.
Kate dan Anna pun langsung melirik ke arah pandang Abigail. Mereka berdua pun tersenyum.
"Mulai suka kan lo sama dia?" Ujar Kate menggoda abigail.
Abigail memelototkan matanya.
"Gak! Ih apaan sih lo." Ujar Abigail."Jujur aja kali. Ya gak na?" Ujar Kate sambil tersenyum.
"Heem. Wajar kali suka sama dia. Lo gak akan dibilang aneh lagian. Dia tuh udah ganteng, cool cool gitu, jago basket dan yang lainnya. Itu yang bikin daya tariknya kuat. Jadi wajar lah." Ujar Anna tersenyum menggoda.
"Jago amat ya liatin cogan mah." Cibir Kate sinis.
"Keahlian gue itu sih hehehe." Ujar Anna.
Abigail pun menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku kedua temannya tersebut. Tiba-tiba kepala Abigail pusing. Ada sesuatu yang menerjang kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gailan Story
Teen Fiction📃 -[on going]- 📃 Bagaimana rasanya kembali tapi tak sama? Keadaan berubah seiring waktu. Yang dulu telah berubah menjadi abu. "Seandainya lo tau siapa gue, pasti lo ga akan nganggep gue orang lain gail. Tapi gue gak bisa kalo harus sedekat dulu. G...