Sudah beberapa hari ini alan tidak masuk sekolah, dan sudah lama sekali abigail duduk dalam kesendiriannya. Teman-teman sekelasnya saat kemarin sudah banyak yang menjenguk alan.
Setiap siswi yang sudah menjenguk alan,pasti dia akan menceritakannya dengan ribut pagi pagi. Entah apa yang mereka sebegitu ributnya tentang alan. Abigail jadi khawatir dengan keaadan alan, ya walaupun mereka baru saja kenal tapi tidak dapat dipungkiri jika khawatir terhadap teman. ya,teman.
Dan abigail pun semenjak beberapa hari kemarin mulai rutin pulang dengan reyhan. Ya hitung-hitung irit uang jajannya. Karena Reyhan juga selalu baik terhadapnya jadi ia enggan untuk menolak.
Bel istirahat berbunyi menandakan murid SMA Bhakti Mutiara bisa mengisi perut mereka yang sudah berbunyi sejak jam pelajaran. Seperti biasa abigail,kate, dan anna berjalan menuju kantin yang biasanya berisi anak kelas 11.
"Mau pesen apaan?biar gue pesenin," Ujar Kate menawarkan.
"Batagor pedes, sama es teh nya," Abigail mengatakan pesanannya ke kate.
"Gue juga samain aja deh biar cepet," Ujar Anna.
Saat kate pergi untuk memesan makanan mereka, Reyhan datang ke mejanya dengan mangkok baso ditangannya.
"Hei upil marmut. Berdua aja nih, si galak mana?", upil marmut itu sebutannya untuk anna. Karena menurutnya anna itu kecil kecil seperti marmut. Tapi tidak pendek juga, tingginya saja yang lebih pendek diantara Abigail dan Kate.
"Enak aja panggil gue begitu. Mirip Jennie blackpink juga",Anna memukul lengan Reyhan.
"Lagi beliin pesenan kita kita", jawab abigail.
"Mau mau an aja si galak jadi babu kalian", sumpah mulut Reyhan seperti emak-emak di komplek abigail,asal ceplos.
"Ya terserah dialah. Orang dia mah baik,gak kaya lo", kesal Anna dengan perkataan Reyhan.
"Dih,gue mah baik ya buktinya kalian sering kan ditraktir gue", sambil menurun-naikan alisnya dengan muka konyol.
"Gail, lo tau ga sampah?", Tanya Anna.
"Tau. Emang kenapa?", Abigail merasa ada yang tidak beres dengan kelanjutan perkataan temannya ini.
"Rujit *(jijik)", sambil melirikan matanya ke Reyhan dengan tatapan seolah-olah ia melihat sampah didepannya.
Yang di tatap masih bingung, kepada siapa Anna berbicara? tapi firasatnya ada yang tidak beres. Beberapa saat kemudian ia baru tersadar jika Anna berkata seperti itu kepada dirinya. Sedangkan Abigail dan Anna sudah tertawa dari tadi melihat Reyhan yang tak kunjung mengerti.
"Wah wah gila kalian. Udah lah gue di bully mulu disini", Reyhan pura-pura marah kepada Abigail dan Anna dengan memalingkan wajahnya.
"Idih baperan lo kaya kaya Kate", Anna benar-benar jahil sekali kalau sudah bertemu dengan Reyhan.
Kate pun datang dengan nampan yang sudah berisi pesanan makanan mereka masing-masing. "Kayak nya gue denger ada yang nyebut nama gue nih?", Ujar Kate sambil melirik ke arah Anna.
"Biasa,tuh si Reyhan ngambekan",
"Ohh. Ini pesenan lo berdua," Sambil memberikan nampan berisi pesanan mereka.
"Gail, gimana tuh keadaan si alan?," Ujar Anna.
"Gak tau sih. Gue belum jenguk lagi soalnya,"
"Gimana si lo. Kan calon pacar masa belom di jenguk-jenguk." Anna selalu seperti itu. Dengan menekankan kata calon pacar ia menggoda abigail dekat dengan Alan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gailan Story
Teen Fiction📃 -[on going]- 📃 Bagaimana rasanya kembali tapi tak sama? Keadaan berubah seiring waktu. Yang dulu telah berubah menjadi abu. "Seandainya lo tau siapa gue, pasti lo ga akan nganggep gue orang lain gail. Tapi gue gak bisa kalo harus sedekat dulu. G...