Mencari Hati

15K 927 56
                                    

_2_

_Ustadz Pribadi_

Tak cukup satu pelajaran untuk membuat kita sadar akan syukur, Allah berikan pelajaran tak terhitung agar kita selalu bersyukur.

Adnil_

        Aku jadi tahu kehidupan di pesantren itu seperti apa. Tidur berhimpit dan seadanya, bukan dengan kasur empuk dan bantal besar, bergerak pun tak bebas, dingin panas menyapa tanpa lelah.

       Disini aku belajar bersabar, bersabar menungu, karena semuanya serba antre. Makan antre, mandi antre, ngaca juga antre, ambil sandalpun juga antre. Sungguh benar-benar menguji kesabaran. Apa nyari tambatan hati juga antre ya..?
Ahh, hati, kamu sensi.

       Tapi dari sinilah aku mengerti arti kebersamaan, walau makan seadanya dengan nasi kaku lauk tempe tak berasa dan sambal yang hanya terasa pedasnya, rasanya kalau makan bersama tetap nikmat. Saling sapa, bertukar cerita juga pikiran, bahu-membahu, intinya nikmat Allah yang tak pernah terdustakan.

Alhamdulillah ....

      Andai dirumah makanannya seperti ini, yakin cuma dijadikan pajangan meja makan, lauk pauk tak sesuai saja protes ke bunda setelah itu nggak dimakan, kasian bunda yang masak disia-siain.

"Assalamualaikum." suara yang sudah biasa didengar, dingin, tanpa senyum, kaku bak kripik belom digoreng, gak enak kalo dimakan. siapa lagi kalo bukan ustadz Fadly, cuma dia yang ngajarin aku.

"Waalaikum salam," balasku tanpa melihat siapa yang memberi salam. sudah hapal.

Begini kalau ego diutamakan ketemu sama yang juga mengedepankan ego, dingin kayak lagi di kutub selatan, padahal ruangan tak ber AC, cuma kipas angin, kipasnya dibuang tinggal anginnya ditambah alami, "ANGIN ALAMI" Jadinya. Hehe

      Sambil membuka lembar per lembar, "baik, sampai mana kemaren?," tanyanya sok gak tau, amnesia. Hushh.. Agatha dia gurumu, astaghfirullah ... maaf ustadz.

      Kemaren itu sudah bab solat, tapi gak sampai selesai. Seingatku dijelaskan definisi solat, yang mana solat secara bahasa artinya doa, jadi setiap aku solat berarti aku lagi berdoa, sepahamku sih begitu. secara istilah atau syara' katanya solat it merupakan beberapa pekerjaan dan perbuatan yang dimulai dari takbir lalu di akhiri dengan salam.

       Selanjutnya dijelaskan solat wajib 5 waktu sekaligus waktu dimulainya dan diakhirinya, juga syarat wajib mengerjakan solat, emm syaratnya tuh yang pertama islam, tentunya dengan kalimat syahadat. yang kedua itu baligh, baligh itu bahasa mudahnya masa puber. syarat ketiga berakal, ngerti nggak ya?, berakal itu maksudnya tidak gila, masih waras. Jadi yang merasa akalnya nggak sehat, nggak waras, gak punya kewajiban solat, asal jangan pura-pura nggak waras. Dosa. Berlipat malah. dosa karena berbohong, juga dosa karena gak mau solat. bukankah islam begitu memudahkan?, kitanya aja yang mempersulit.

"Agatha.. kamu kenapa?, suruh baca kok diem?" ish.. nih ustadz keturunan vampire kali yak dingin, kayak mau mangsa, aku kan lagi mengingat pelajaran kemaren.

"Eh iyya ustadz yang mana?," jawabku gelagapan.

"Kemaren sampe mana?, ya dilanjut." hhh nih ustadz jawabnya gitu amat, bikin kesel.

"Fashlun wa...."

"Stop." seketika bacaanku dipotong tiba-tiba, gimana gak kesel coba.

"Kenapa ustadz?, ada yang salah?", tanyaku heran, padahal bacanya belum satu kalimat juga.

Ustadz Pribadi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang