part time

523 45 1
                                    



Hinata memutuskan untuk kerja paruh waktu, hinata butuh belanja, jujur hinata tidak ingin menghianati sekolah lama nya, mereka hanya ingin hinata belajar dan masuk di kelas reguler ketika kelas tiga nanti, jika hinata menjadi murid reguller maka tercapai semua impian hinata ,dan sekolah dengan mudah mengirimi siswa dan siswi berprestasi menjadikan hinata sebagai contoh nya.
Mengingat kelas reguller sulit untuk takluki, maka belajar adalah jembatan untuk menuju tempat tersebut, nilai hinata sedikit demi sedikit mulai meningkat dan mulai mencukupi untuk bisa ikut di ujian kelas reguller tersebut.
Kelas yang di utamakan dan memiliki prasarana yang memadai ,masih dalam naungan yang sama ,sekolah ini juga menyiapkan asrama bagi mereka yang bisa memasuki kelas reguller, walau 25% nya murid tingal di asrama dan sisanya murid orang kaya berotak cerdas tak perlu asrama.

Nara shikamaru ,adalah orang yang hinata kenal, dia adalah ketua osis yang akan turun jabatan mengingat dia akan menempuh puncak kelulusan. Yang lebih hebat nya lagi dia berasal dari kelas reguller dan memiliki otak yang sangat jenius ,hinata tau karena hinata pernah berkenalan denganya beberapa mingu yang lalu. Sayang nya  desas-desus nara shikamaru akan meneruskan sekolah nya luar negeri, oxford menjadi tujuanya. Sayangnya sirabayshi akan kehilangan profesor kecil seperti dia ,dan hinata juga sempat menaruh amazed kepadanya.
.struck with amazement and admiration dan apalah itu.

"ne~sakura-san biarkan aku berkerja? "sambil menguncangkan lengan sakura lemah.

"tidak ..!!"

"boleh lah sakura-san ?"

"aku akan mengadukan mu..!!".

"sakura-san jahat. Huwaaa... "
Hinata hanya ingin berkerja ,apasalahnya. Hinata ingin mandiri di kota ini.

Tanpa merasa iba, sakura bertolak pingang dan menatap tajam hinata.
"apa yang bisa yang kau kerjakan setelah pulang sekolah? Huh? Kau pikir kita bersekolah setengah waktu, kita menunggu senja untuk kembali hinata ".

Sakura benar, ketika langit mulai pekat meningalkan senja jinganya, mereka baru keluar dari sekolah. "aku hanya inginkan itu -kumohonnn...? " hinata mengepulkan tangannya di depan dada, matanya dibuat seperti anak kucing minta di pungut.

Sakura tidak akan terpengaruh
"tidak !!! , kerja seperti apa yang kau dapat di malam hari? ,sekali tidak-tidak! ",jawab sakura final.

"baiklah ".jawab hinata lemah, sakura memang jago mematahkan intuisi hinata yang mebara.

Sakura mendekati hinata hanya untuk memeluk hinata.
"yakinlan hinata-chan, ini tempat terbaik, untuk apa kau mencari nikmat yang lain dengan mendustkan yang ada..!!"

" maaf, maafkan aku sakura-san!! " tangan Hinata membalas pelukan sakura, hinata pikir sakura lebih dewasa daripadanya,yang dikatan sakura memang benar, lalu apalagi yang aku ragukan?. Bersyukurlah.

"mau nikmati libur bersama? "

"hm, kita berselancar di mall ".hinata berantusias.

"yaaaa, baiklah "akui sakura semangat.

......

Musim semi di tokyo tidak seindah di hokaido, mungkin jika berjalan-jalan di sepanjang jalan rel kereta dekat bukit hana no ume membuat sakura jatuh cinta berkali-kali lipat, terlihat ketika musim bunga ume bermekaran mereka menyerupai sakura, sangat indah.
Sayangnya hinata sangat menyukai lavender dan hortensia, mengapa dia sangat menyukai warna yang serupa.

Sakura sudah menungu hinata beberapa menit lalu, tapi hinata belum juga turun.
Baiklah dia akan meningalkan pesan untuk hinata.

"5 menit aku akan berangkat sendiri "

Hyuga Hinata in proses Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang