Hinata with Smile

340 34 2
                                    


"se -la-mat pa -gi sen-pai ".sapa hinata.

Sasuke yang merasa dapat sapaan pun hanya cuek dengan dasinya.

Malu

Itulah yang Hinata rasakan sejak kemarin, Berusaha melupakan kejadian kemarin dengan senyum pagi ,hinata yakin sasuke tidak akan Bertanya perihal yang kemarin.

Semog saja.

"senpaiii, ehmm hari ini aku ada latihan, "

Sasuke tidak merespon. Meskipun begitu hinata tetap mengajak nya berbicara.

"ehm, boleh aku-? "menimang-nimang kata yang tepat "oh-aku tidak bisa menemuimu ".diakhiri dengan suara hinata yang mengecil takut-takut sasuke akan mengatakan tidak boleh.

"tidakkk... Tidakk.., untuk apa aku mengatakanya?, ah biarkan saja seharusnya, tapi nanti dia bisa menghukumku, arghtttt.. Kenapa serumit ini hanya untuk mengatakan hal semudah itu hinata baka-baka, lagipula senpai tidak akan merasa terbebani kau tidak ada ! Yha benar tidak akan terbebani, tapi -"

"Hei " .

Pemikiran liar hinata terhenti karna sasuke yang mengintruksinya, melihat gelagat Hinata yang geleng-geleng kepala membuat sasuke risih.

"ah-ya senpai? ".

"pergi dari kamarku, senang sekali kau kesini, pergilah ".

"huh, aku Hanya mengatakan itu saja, bagaimana boleh yah? " bujuk hinata.

Setelah musim panas ini hinata akan ada turnamen bersama gui-sensei, rockle dan teman-teman satu klub nya.
Wajar saja Latihany harus ditambah kembali ,jika sasuke tidak mengijinkanya sunguh kurang ajar sekali.

Sasuke tidak menjawabnya.

"oke, diam berati setuju " teriak Hinata" aku akan berangkat terlebih dahulu, sampai jumpa senpai "

"oy-a-haishh dasar wanita bar-bar"

Ketukan kaki mengema mengisi setiap anak tangga membuat nyonya uciha menengok siapa gerangan yang berlari dipagi hari.

"ah hinata-chan, hati-hati nanti kamu bisa jatuh ".

"bibi, maafkan aku " ,sapa hinata sambil membungkuk rendah, "Ehm, sellamat pagi bibi uciha " .diakhiri dengan senyum hinata yang membuat mikoto selalu rindu.

"nanti kakimu bisa patah jika lari sekeras itu "

"hihihi tenang kakiku kuat ,aw sakit ".

"Hinata, kamu baik-baik sajah? " panik mikoto.

Menarik nafas pelan" sangat baik, aku hanya bercanda ".

"sunguh bibi tidak menyukai leluconmu sayang, jangan perlihatkan lagi pada aku ".

"baik bibi, aku akan berangkat "ucap hinata sambil memeluk mikoto.

"ah kau tidak sarapan bersama ".

"perutku akan besar jika harus makan lagi bibi ,wanita harus menjaga tubuhnya agar tidak seperti beruang atau papan hihihi"

Mikoto terkekeh senang melihat gelagat gurauan hinata dipagi hari.

"Aku berangkat "

"semoga hari mu menyenangkan , dan hati-hati "

"ehm ".

Senandung ceria mengitari langkah hinata melewati perumahan-perumahan mewah, sesekali kakinya bergerak nakal menendang kerikil dan berteriak gol jika kerikil yang ditendang nya mampu sampai tujuan ,ingatanya kembali pada saat aksi hero nya yang menolong sasuke dulu ketika di pukuli sekumpulan preman dari anak sekolah lain.
Mengingatnya membuat hinata tertawa.
Seakan hanya dirinya yang paling bahagia bersama mentari pagi.

Hyuga Hinata in proses Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang