1.3

228 25 1
                                    

Aku ingin mengalah pada dedaunan yang jatuh bergemulai diantara ratu -ratu alam sepertimu.

Wedou.

..

"Ada apa ini? ,letakan disini! "

Ck.

"Aku harus menghubungi nona tsunade terlebih dahulu, sumbat dengan ini, ah tidak -"

"cepatlah, nanti bisa mati "

"bukan, diam dan jangan mengatakan apapun !!.kenapa demam seperti ini? ".

"apa tidak perlu rumah sakit? "

Shizune tidak menjawab, dirinya tidak fokus dengan obrolan yang belum berguna saat ini, Tanganya masih berusaha menyelipkan Bantal dibalik pungung Hinata " Kau pergilah, aku akan membuka beberapa kancing bajunya ".

"Tidak masalah " jawab gara.

"pergilah, dia muridku ".

"Tapi sensei, aku tidak akan merepotkan, biarkan aku disini ".

Shizune tidak fokus, dirinya berusaha membuat bantal yang ditiduri Hinata lebih tinggi, Alangkah dirinya mau menerima beberapa perawat untuknya dihari libur ini, jika tau sedikit merepotkan. "aku tidak ingin mengulanginya, jika selesai ini tidak lama ".

Gara mengalah, meningalkan Hinata yang terbaring lemah diatas ranjang.
Dia tidak bisa memikirkan betapa terkejutnya saat melihat Hinata hampir ambruk digengamanya, Saat itu dirinya bingung ketika Hinata memintanya untuk mendekat dan menahanya ,Bahkan dia merasa bingung ketika Hinata saat itu begitu memelas. "Arrrrggghhht.....!! " grutu gara.
"sialan... Sialan " keluhnya, andai saja dirinya tau Hinata akan ambruk, dan tahu Hinata dalam keadaan yang tidak baik, mungkin saat itu ,dirinya sudah membawa Hinata lebih awal.
Dia tidak bisa membayangkan Hidung Bangir nan mungil Hinata mengeluarkan darah ,dan saat itu hinata terlepas dari gengaman dan ambruk dilantai sekolah
Sunguh menyesal gara tidak memahami keadaan.

Shizune tidak bisa melupakan detak jantung nya yang bertalu kencang, dia tidak buta melihat apa yang terjadi. Yang dia bisa lakukan adalah membuat Hinata sadar.

"Hyuga-san, bangunlah ,lihatlah kemari ".
Dan begitu terus yang shizune katakan.

Mata Hinata mulai bergerak gelisah, bertanda dirinya sudah sadar.
"sedikit lagi, Ayo buka matamu? ,Iyah.. Terus.. Terus, sempurna! ".

Hinata tahu apa yang terjadi pada dirinya, dirasa memang dirinya dalam keadaan yang tidak sehat saat itu ,Taklupa menahan malu untuk meminta gara menahanya, dia tau, saat itu dia lemah, secara tiba-tiba.
Dunia seakan berputar, dia sudah melewati hari yang panjang, melampaui batasnya, dia tahu dirinya sakit, saat itu memaksaan untuk turun ke perlombaan dan kembali hari ini untuk merasakan penderitaan itu. Maafkan Hinata ya dewa.

"Kau sudah kembali? "tanya shizune. ditatapnya mata Shizune yang terlihat memburam, apakah seperti ini rasanya lelah dan lemas, bahkan tengorokan nya terasa kering, sulit untuk mengucapkan sesuatu.

"Minumlah " Kata shizune menyodorkan gelas dengan sedotan didalamnya, Dirinya sangat haus.

Diarasa lebih baik, Hinata memlilih tersenyum. Dia tahu tindakan yang tidak menguras tenaga dan respon yang baik adalah tersenyum.

Hyuga Hinata in proses Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang