meet you

1.7K 78 4
                                    


Benar-benar dingin hokaido,
Aku tak menyangka wc di samping rumah paman teuci membeku. Nyonya tsugumi pun sudah memasang dua alat penghangat ruangan di ruang tengah rumah nya,, taklupa memasang zabuton di ruangan dengan apik kecuali kamar mandi dan di depan rak sepatu.
Kemarin aku melihat, Kakek arima memotong kayu di dekat arah lereng gunung izayama.
Dia tersenyum kepadaku, aku tersipu malu ketika dia menyingung tomo cucu nya yang menberikan syal padaku rabu kemarin.

Dua minggu setelah pristiwa musim dingin yang dahsyat ,Pagi ini udara tidak terlalu dingin, musim semi akan datang, aku akan menjadi siswi kelas 2,4A di sekolah.
Sekolah mengadakan penyeleksian untuk mengirim murid berprestasi ke tokyo, yang akan melanjut kan di universitas yang masih satu naungan dengan sekolah tersebut dan aku termasuk peserta yang mendapatkan beasiswa tersebut. Dan sampailah aku di depan gedung sekolah yang cukup mewah di dekat prefektur S ,dekat dengan petshop.

"benarkah?, aku tidak tau tokyo seindah ini!, hei hinata, lihat bahkan onsen di sini sayangnya tidak semenarik milik paman teuci".

"diamlah sakura-san, perhatikan jalanmu, disini kita terlihat menjadi bahan tontonan murid!, apakah seragam kita seburuk ini?". Aku menarik baju yang terselip di antara lepitan pingang rok.

"owh, sial, tokyo tidak seramah hokaido"

"tenanglah hinata-chan, kita akan mendapatkan baju yang setara dengan mereka!!, hei kau memakai shampo baruku?" tanya sakura selidik

"berhentilah, kita urus nanti"

Sirabayasi academi high school, atau SAHS, aku datang, 'lihatlah bahkan sakura tidak mandi pagi ini untuk menemui mu ', oh, senang nya menjadi murid beasiswa di ibukota ini, aku sangat merindukan onsen paman teuci dan jalan kereta yang menuju gunung izayama. Ah~kacamata ini membuatku seperti wanita benar-benar dari desa, haish~ aku akan melihat toko kacamata di depan apartemen yang di sewakan sekolah untuku.

........

Sudah tiga hari menjadi murid di sini, sakura sudah mendapatkan teman baru, tapi bukan itu yang aku keluhkan!!
Barang dia memiliki sejuta teman di sini pun aku tak perduli, haruka sensei guruku di hokaido selalu muncul ketika aku harus belajar semantik di sini, yak dia selalu muncul menjadi bayang-bayang ketika aku belajar bahasa di sini. Kelas terbaik!! Apa katanya, aku merasa murid disini otak nya lebih total dari pada aku, diatas bumi masih ada langit, biar aku murid cerdas dari desaku yang harus di rantaukan sekolah berdua , disini masih ada langit yang lebih tingi dari bayangkan ku, murid disini sebodoh nya pun 1/4 persen dari otaku, cukup!!.. Aku belum ada apa-apanya disini okeh?.
Tapi bayang-bayang haruka sensei memotivasi aku, hinata semangat.

"hyuga-san?". Seorang siswi perempuan mendatangi aku.
"apa kamu tau bagaimana
cara menyelesaikan ini?". Dia menanyakan soal fisika, yang entah akupun tidak terlalu mengerti 'masih menatapku.

"aku tau hyuga-san masih baru, mungkin hyuga-san mengingat nya? Aku tidak masuk ketika jam pelajaran ini minggu lalu!" ah~awal pertemanan pikirku.

Aku pun mengajarkan nya, aku memang ingin mendapatkan teman tapi tidak ingin memberi tahu hasil jawaban kepadanya, biarlah dia menjawab dengan hasilnya sendiri, aku hanya mengajarkan.
"ano~ hyuga-san?. Aku ingin meminta surel mu? Bisakah? "
Aku menaikan alis yang sedikit terbenam poniku.

"b-b-oleh!". Astaga, kenapa menjadi gagap begini, berkacamata dan gagap, kampung sekali diri ini.

"j-j-angan t-ta-ta-kut, hyuga san! Ak-aku hanya akan menanyakan seputar pelajaran, jujur aku sulit mencerna yang di berikan kurenai sensei." dia gagap di awal, kenapa lancar di akhir, tak apalah yang penting kita sebanding.

"b-baiklah, setelah ini". Ah, ternyata ibukota masih menyimpan orang baik disinih.

......
Malam ini aku meniatkan untuk belajar, tidak ingin mensia-siakan beasiswa, kalaupun aku tidak sangat pintar yang penting aku bisa bertahan di sekolah tersebut.

Hyuga Hinata in proses Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang