1.4

234 27 1
                                    

Jika dulu Hinata merasakan segala rasa remuk dan panas ditubuhnya adalah akibat dirinya merasa lelah, berbeda dengan sekarang setelah dirinya dinyatakan mengidap  leukimia limfositik  dia merasa ini adalah hal yang mengecewakan . Tsunade  memang bukan dokter onkologi tetapi dia berkata satu temanya lebih faham masalah ini, maka kepulangan Hinata harus dipercepat pada malam ketika dia pingsan disekolah siangnya, dulu pada pemberangkatan nya ke Tokyo hinata mengunakan shinkansen tetapi sekarang dia harus menaiki pesawat secara mendadak tanpa menungu jadwal kapan kereta datang menurut tsunade, "Kalau mengunakan shinkansen kita hanya menaiki satu kereta pada tujuan yang sama, jika pesawat kau bisa memilih penerbangan malam ini tanpa harus menungu esok, Hyuga ".

Itulah ucahan tsunade, Tetapi ketika pesawat mulai de-lay perut Hinata merasa diobrak-abrik, jujur ini adalah penerbangan pertamanya dari sekian seumur hidupnya bahkan dirinya sempat merasakan bulir keringat menetes dijidat nya jika bukan yuki mengusap setiap limpahan keringatnya, Hinata merasa manja saat itu, dia benar merasa tidak baik.

"Terimakasih yuki-san " yuki adalah perawat yang diutus nona tsunade menemani Hinata, Sedangkan tsunade menunda kepulangan hanya untuk mengisi surat pemindahan dan mengakhiri masa sekolah nya di sirabayasi akademi.

"Keringatmu melimpah, apa terjadi sesuatu jika kamu merasa katakan? " tanya yuki, dia adalah wanita yang baik bahkan ketika pertama kali Pertemuanya Yuki memberikan kesan yang sangat ramah membuat Hinata betah "Tidurlah, kau pasti lelah setelah berkemas ".

"Aku belum mengantuk yuki-san, aku hanya merasa bosan " pernyataan Hinata membuat yuki terkekeh sehinga membuat Hinata menatapnya "Ada apa? ".

"Kamu sangat manis, bagaimana kita mengobrol sampai kamu merasa lelah? ". Tawar yuki sambil tertawa "Jika tak mau tak mengapa ".

"Apa tidak mengapa di dalam pesawat? ". Tanya polos Hinata.

"Selagi tidak berteriak, itu tentu? " Bahkan disetiap tawa yuki terlihat bahwa dirinya adalah orang yang ramah, suaranya terdengar Ringan.

Hinata menatap kedepan "Ne, sejak kapan yuki-san menjadi perawat? Apa itu sulit? ".

Yuki ikut menatap kedepan, matanya seperti membayangkan sesuatu yang Hinata tidak bisa lihat " yea tentu, Aku sangat mencintai profesi ku sekarang, dulu ibuku sempat terjatuh dan kakinya terkilir, " katanya sambil membayangkan "Mungkin dulu umurku baru 10 Tahun, aku sangat terkejut waktu itu sehinga aku mengambil Es batu dan memijat kaki ibuku, juga menelfon kakek " katanya diselingi tawa renyah "tetapi ibu merasa baik setelah kakek datang, dia mengatakan akulah yang menolong nya, dan mereka merasa banga, dan saat itulah aku merasa ingin merawat ibuku dan harus memperbaiki segala kemampuanku dengan belajar lewat internet ".

"Benarkah?, belajar secara otodidak membuatmu menjadi seorang perawat? " tanya Hinata terkejut.

"Sudah aku bilang, aku mencintai profesiku karena Hal kecil, jika aku sudah menyukai semuanya jadi terlihat mudah karena rasa senang membuat kita terfokus untuk apa yang kita sukai, seperti itulah " kata yuki mantap " aku mengambil sekolah kesehatan dengan tekad dan rasa senangku, dan ketika itu nona tsunade menjadi seniorku dan menariku untuk ikut bersamanya dulu, dia adalah wanita yang luar biasa " kata-kata yuki sangat efisien tetapi mengandung makna yang kuat bagi hinata.

Hinata hanya bisa menganguk, percakapan mereka membuat rasa mual di Hinata semakin  berkurang, yuki adalah hebat sehinga membuat Hinata mampu menangkap semua katanya yang ringan.

"Ne, adakah seorang yang kamu sukai Hyuga-san? "Tanya yuki mendadak membuat Hinata diam.

Hinata tertawa, "entah, rasanya rumit untuk menjelaskan, " Kata hinata sambil membayangkan dua lelaki berbeda.

Hyuga Hinata in proses Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang