dean duduk di kantin dengan keempat temannya, mereka makan bekalnya masing-masing.
katanya sih mau nyoba suasana baru makan bekal dikantin, padahal ga ada bedanya sama di kelas.
"eh, lo tau kabar anak baru di kelas ipa 5?" yoojung membuka obrolan.
"hah? siapa?" sahut somi.
"itu, namanya wang wang siapa gitu."
"siapa? wang yireon?" tanya doyeon.
"nah iya itu!"
"temen sekelas pas smp, centil."
"lah serius?" tanya yoojung penasaran.
"liat aja nanti."
yoojung menutup kotak bekalnya, begitu juga dengan doyeon. sedangkan dean sama somi masih ada setengah porsi, mereka emang selama itu kalo makan.
"nanti kalo ada orangnya gue kasih tau deh," ujar yoojung.
setelah selesai makan, mereka berempat beranjak dan meninggalkan kantin. sesampainya di lobby utama, mereka melihat satu kerubunan.
"eh, apaan tuh?" tanya doyeon penasaran.
"coba liat yuk," ajak dean.
"yuk."
mereka berempat menghampiri kerubunan tersebut dan yang mereka lihat adalah jeno yang sedang menolong perempuan.
"eh dia kenapa?" tanya somi random ke orang di sebelahnya.
"diomel-omelin trus dia nangis."
"hah sama?"
"sama ketua mpk."
"oh,"
jeno membantunya berdiri, somi melirik ke arah dean dan mendapati gadis itu menatap jeno datar.
"ayo bangun, jangan lemah."
orang yang jeno tolong pun mengangkat kepalanya.
"loh, yireon?"
"doyeonn? haiiii!" sapanya girang.
tapi sayang, sapaannya tidak dibalas ataupun disambut hangat oleh doyeon.
"ngapain lo disini? didrop out dari sekolah lama?" tanya doyeon agak ngegas.
"kok lo ngomong gitu sih? gue bosen sekolah di cina, sekali kali nyoba sekolah disini gapapa kali." jawab yireon dengan nada ramah, atau lebih tepatnya sok ramah.
"lo tuh siapanya yireon sih? udah ngegas gitu aja." ujar salah satu diantara kerubunan itu.
"lo yang ga tau tentang cewe ini!" sahut doyeon.
"udah udah doy, ayo." ajak dean.
akhirnya doyeon, dean, somi dan yoojung ninggalin kerubunan.
tapi sebelum ninggalin kerubunan, tangan dean ditahan oleh seseorang, waktu dean berbalik,
"gue mau ngomong nanti." bisiknya tepat di telinga dean seraya melewati dean.
dean memutar bola matanya jengah dan berjalan menuju kelas.
***
sepulang sekolah, dean mengemasi barang-barangnya yang paling penting : charger, bedak, parfum, liptint (yang selalu sedia setiap saat), dan earphone tentunya.
tok tok
"iya?"
cklek
"oh jeno, kenapa?" tanyanya cuek.
"balik sama siapa?"
"entah, ga usah sok baik tar gue kegeeran."
tanpa dean sadari, jeno sudah berjalan mendekati dean. saat dean membalikkan tubuhnya dia langsung berhadapan dengan jakun lelaki itu.
"ngomong apa lo?"
"ga usah s-o-k b-a-i-k, sok baik." ucap dean ulang dengan ejaan.
jeno semakin memajukan tubuhnya, membuat tubuh dean terbaring di tempat tidur dengan kaki yang masih menapak di lantai.
"EH!"
"jaga mulut lo. jangan sampe gue hukum lo dengan cara gue."
dean berdecih, "cih, gajelas. minggir gue mau pulang."
dean pun meninggalkan jeno di kamarnya dan segera turun ke lantai bawah, ia melihat yuri yang sudah siap dengan pakaian casualnya dengan kunci mobil di tangannya.
"hei, yuk tante anter,"
"eh, loh tante? tante bukannya kerja?"
"tante izin sayang, lagian kan tante kerja diperusahaan suami jadi santai aja hehe,"
dean terkekeh pelan dan mengangguk paham, "oke tante, maaf ya kalo aku ngerepotin."
"ah engga kok, udah keharusan tante."
dean mengekori yuri menuju mobil, dan mereka pergi meninggalkan rumah itu.
di sisi lain, lelaki itu menatap mobil hitam milik mamanya melesat pergi, tatapannya benar-benar tak dapat diartikan.
"haha."
***
BETE KAAAN? GANTUNG KAAAN?
NGAJELAS KANNN?
masih pembuka konflik he.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
pembokat × lee jeno
Fanfiction❝emang lo siapa ngatur-ngatur gue?❝ -jeno. [semi-baku] started° may 2018. ©petitejar.