cucian baju di rumah jeno lumayan menumpuk, tapi hanya ada pakaian kotor jeno dan dean.
disinilah dean sekarang, di halaman belakang sedang mencuci.
mumpung jeno sedang tidak ada di rumah—katanya ada kerja kelompok di rumah renjun jadi lelaki itu tak langsung pulang—jadi dean bisa leluasa melakukan pekerjaan rumah.
selama di sekolah tadi gadis itu terus menghindari jeno, alasannya simple, ia merasa awkward setelah adegan berpelukan malam itu.
tapi sayang, sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak pada dean, ia tidak mendengar ada bunyi motor jeno yang terparkir di teras rumah.
jeno yang baru pulang itu langsung mencari keberadaan dean, tapi enggan untuk memanggilnya, jeno takut gadis itu akan menghindar lagi.
jeno menemukan dean yang sedang menjemur pakaian di halaman belakang, namun ia langsung membelalakkan matanya—
pakaian dalamnya...
jeno benar-benar lupa kalau bibi im ambil cuti selama beberapa minggu yang artinya semua pekerjaan rumah dean yang akan mengerjakan.
sial, ingin rasanya ia berlari dan mengambil semua pakaian dalam miliknya yang kini sedang dijemur oleh dean.
tapi ia mengurungkan niatnya karena takut membuat dean kaget.
tiba-tiba angin sesat berhembus menusuk jiwanya, ide konyol muncul begitu saja yang mebuat jeno menyeringai tipis.
dengan perlahan ia mendekati dean yang tengah asik menjemur sambil bernyanyi dengan riangf.
"KLIK KLEK BADABING BADABONG,"
"JOOOWAH HAAYY.."
"CUUUGOOO SHIPEOOOOOH!"
"BOMBAYAH!"
"ULULULULU,"
grep!
"halo de—oh lagi pake earphone ternyata," ucap jeno lalu terkikik pelan.
"EH SIAPA LO?!"
dean melepas earphone sebelah kirinya lalu menoleh ke sebelah kiri.
"jeno de." jawab jeno dengan suara beratnya.
bagus lee jeno, kau berhasil membuat dean tersipu sekarang.
"o-oh jeno, ngapain sih meluk meluk? sok romantis lo." ucap dean yang mencoba merusak suasana agar tak terlalu terlihat kalau ia sedang salah tingkah.
tapi jeno malah semakin mengeratkan pelukannya, kepalanya pun sudah bersandar di bahu kiri dean.
"lo hari ini kenapa sih de?" tanya jeno.
"kenapa apanya?" tanya dean balik.
"ngehindarin gue."
dean mematung, untuk yang keselian kalinya ia merasa terciduk.
"g-gapapa, perasaan lo aja kali." jawabnya terbata-bata.
sayang sekali dean, jeno tak bisa kau bodohi, ia paham betul kalau seseorang sedang gugup dan berbohong pada waktu bersamaan.
"masa sih? tadi gue panggilin pas di depan ruang osis, lo malah cabut sama kakak kelas?"
dean harus menahan dirinya sekarang karena jeno sudah mulai menghembuskan nafas di telinga dan lehernya bergantian.
"a-anj..."
"kenapa?"
"jauh-jauh jing!"
dean yang tersadar kalau tangannya sedang memegang selimut tebal miliknya hanya bisa mengumpat, ia ingin sekali mencubit atau memukul tangan jeno.
"ehehe makanya jujur, calon istri."
ucapan jeno membuat dean otomatis mendelik ke arahnya, "hih males banget calon suami gue isengmya kayak begini! ah mesummm!"
alhasil rengekan dean membuat jeno gemas lalu melepaskan pelukannya.
"iya nih udah dilepas, jangan ngerengek mulu," jeno mengelus pucuk kepala dean. "ntar gue cap cup cap cup lo, mau?"
"NGGA!" teriak dean bersamaan dengan menyilangkan kedua tangannya di depan wajah.
jeno terkekeh lalu berjalan mundur menjauhi halaman belakang.
"gue keatas dulu ya! kalo udah selesai lo mandi, nanti kita jalan!"
jangan tanya dean gimana, dadanya berdegup sangat kencang dan wajahnya juga merona. ia benar-benar ingin berteriak sekarang.
***
"kita mau kemana sih?"
"lo mau beli sesuatu ga?"
kini kedua sejoli itu sudah duduk bersebelahan di kursi depan, mobilnya juga sudah mulai menyusuri jalanan ibu kota yang tak pernah sepi.
"emang kenapa?" tanya dean lagi dan lagi
"ya gapapa, tinggal jawab aja sih de, astaga." ucap jeno terdengar frustasi.
"lagi mau beli peralatan skincare aja."
"yaudah yuk mall."
"eh lah kok? ke mall?" tanya dean yang bingung dengan keputusan mendadak jeno.
"kan kita mau sekalian jalaaan, gimanaa sihhhh," jeno mencubit pipi dean lalu menggoyangkannya ke kanan dan ke kiri.
"aduhh iya udah jalan, lepasin ga!"
"hehehe, lucu." ujarnya seraya tersenyum manis. jangan lupakan eyesmilenya yang tak pernah absen saat ia tersenyum.
sialannnnn, dasar lee jeno. bisanya bikin jantung over berdetak aja.
***
double kok sans
tbc💫
KAMU SEDANG MEMBACA
pembokat × lee jeno
Fanfiction❝emang lo siapa ngatur-ngatur gue?❝ -jeno. [semi-baku] started° may 2018. ©petitejar.