23

2.3K 320 50
                                    

warning!🚨

jangan kaget, itu aja wkwk.

***

"gua tau lo itu murahan, suka dipegang sana sini, sama hyunjin aja mau kan? cewe kok harga dirinya rendahan hah!?"

kalimat itu lah yang sangat dean ingat, kalimat yang jeno lontarkan pada dean itu membuat dadanya terasa nyeri dan menempel di otak gadis itu.

tangisan dean menggema di seluruh sudut kamar, dirinya terlihat sangat kacau. kantung matanya yang sangat gelap, pipinya memerah, bahkan ada bagian yang sedikit membiru, lehernya terasa perih.

gadis itu sangat yakin kalau jeno sudah membuat tanda disana. bukan hanya di leher, di dadanya juga tentunya. kaos putihnya tak berbentuk, kusut tak karuan.

siapa pelakunya? hanya tuan lee jeno seorang.

kalau kalian berpikir jeno melakukan hal yang dilakukan oleh sepasang suami istri, ya. hampir saja mereka melakukannya kalau dean tak menendang jeno hingga lelaki itu terpental dan terjatuh dari kasur.

kesempatan itu ia lakukan untuk berlari menuju kamarnya, lalu menangis semalaman.

"dia tuh kenapa sih? bipolar?" dean bermonolog setelah berjam-jam menangis dan melamun.

"kemarin baik, sekarang brengsek."

"ma..dean mau pulang,"

"mama dean takut,"

ia terus bergumam, terkadang meringis karena pipinya yang ditampar berkali-kali oleh jeno semalam terasa nyeri.

napasnya tiba-tiba memburu, matanya menatap tajam pintu kamar, "gue benci banget sama lo brengsek."

"lo pikir gue bakal kayak gini terus berhari-hari? ngga, gue kuat!"

dean memaksakan dirinya untuk berdiri, berjalan tertatih=tatih menuju meja rias kamarnya.

"lo ga serendah itu dean, dia yang rendahan."

"majikan kok ga punya otak, cih."

setelah dean mandi dan memakai seragam sekolahnya, dean memakai sweater turtleneck dan masker penutup mulutnya.

dean turun menuju lantai bawah dan melihat jeno yang sudah menunggu di meja makan.

"heh!"

dean melirik dan menatapnya datar.

"makanan gua mana?"

"masak sendirilah, ga punya tangan?" jawabnya lalu segera berjalan keluar rumah.

jeno hanya mematung mendengar jawaban dean. karena tak mau ribut-ribut dengan meneriakki gadis itu, jeno menghela napasnya kasar lalu berankat menuju sekolah.

***

sesampainya di kelas, jaemin, haechan, somi, doyeon dan yoojung menatapnya heran lalu melontari beberapa pertanyaan.

"lu sakit?" tanya haechan memegang bahu dean.

dean mengangguk pelan.

"sakit apa de?" tanya doyeon.

"masuk angin?" timpal jaemin.

"ish ga ngotak, masa masuk angin doang sampe pake turtleneck gini?" sahut yoojung.

"wah, masuk angin lu ya gara-gara pulang kemaleman sama gue?! huuu maap sayanggg," somi memeluk dean lalu menggoyang-goyangkan tubuh dean.

pembokat × lee jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang