20

2.5K 325 17
                                    

lelaki bermarga lee itu terbangun dan mendapati kepalanya tergeletak di atas paha seorang gadis, ya siapa lagi kalau bukan dean?

"lah? kok gua?"

setelah memutar ingatannya ke beberapa jam yang lalu, pipinya merona sendiri. hancur sudah harga dirinya karena meminta dean untuk meminjamkan pahanya.

mendengar lenguhan dari mulut dean, jeno langsung menggeser tubuhnya menjauhi dean, sampai tatapan keduanya bertemu, jeno tersenyum kikuk.

"lo semaleman tidur disini?"

dean yang masih berusaha mengumpulkan nyawanya hanya mengangguk dengan mata yang masih setia terpejam, sepertinya belum siap menerima cahaya dari lampu.

ditatapnya 'muka bantal' dean, membuat jeno menarik sudut bibirnya karena menurutnya itu menggemaskan, tapi senyumannya itu tak bertahan lama karena dean mulai membuka matanya.

"hh badan gue sakit semua njir,"

"lagian siapa suruh tidur disini." celetuk jeno.

dean menatap jeno tak percaya, apa-apaan? padahal semalam jeno sendiri yang meminjam pahanya untuk dijadikan bantalannya hingga mau tak mau dean harus ikut tidur di sofa.

"lo sendiri ya yang minjem paha gue buat tidur!"

jeno bangkit dari duduknya, "serah, gue mau mandi."

"hih, najis." gumam dean sangat pelan.

"oiya,"

suara jeno membuat dean dengan malas menoleh ke arahnya. "apa?"

"berangkat sama gue, tar gue ngabarin haechan." ujar jeno padat dan jelas.

dengan cepat dean menolak ucapan jeno yang lebih terdengar seperti perintah, "ih ga mau, daripada harus diserbu sama fans fans lo, mending gue sama haechan!"

jeno melanjutkan langkahnya, "serah."

"yaampun sabar banget serumah sama orang bipolar, kemaren manja, sekarang kayak es batu."

***

benar saja ucapan jeno, haechan tak menjemputnya pagi ini. jam sudah menunjukkan pukul 6.20 tetapi batang hidungnya belum juga muncul.

ting!

"apa pula," gumam dean lalu membuka kunci layar ponselnya.

line

chantaidonk

|prinses
|heh
|selamat pagi bekantanku
|maaf ya aku gabisa jemput
dirumah majikanmu
|my mama mau ke pasar dulu
jd aku nganterin

astajim anak biadab|
knp baru bilang sih|

|yaudah maaf syeng
|mau pop es?

hm|

|gua beliin!

tumben|

|dapet gaji dong
|anggep aja gua ojeknya mama
yg mencari pahala
|paling ditanbahin goceng nih

y|
yaudah sana|
gue sm jeno aja|

|asik
|keakuran pembantu dan
majikannya
|majikanku adalah mantan
supirku
|salahkah aku mencintai
majikanku?
|majikan tampan

bgst dasar benalu|

|loh? sinderela diem ajah

pembokat × lee jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang