36

1.7K 271 34
                                    

bismillah mendekati akhir

***

semuanya berkumpul di lorong yang tak jauh dari ruang ugd, menunggu kabar dari dokter dan para perawat yang sedang menangani dean.

kecuali jeno dan haechan.

keduanya tengah menunggu tepat di depan pintu ruang ugd, tanpa mengeluarkan sepatah katapun, tanpa melirik satu sama lain.

mereka berdua hanya bisa terdiam membisu seraya terus memandangi lantai rumah sakit yang dingin.

beberapa menit setelah kejadian dean yang berusaha melindungi haechan, gadis itu langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. doyoung pun langsung menghubungi mama jeno dan abangnya—mengingat kedua orang tuanya masih berada di china, dan doyoung tak mau membuat kedua orang tuanya khawatir.

"doyoung?"

suara lembut nan tegas menggema di lorong yang lumayan ramai itu, dari kejauhan mereka bisa melihat sosok wanita berjalan dengan langkah terburu-buru diikuti oleh sosok pria tinggi di belakangnya.

"gimana keadaan dean? maafin tante ya doyoung,"

doyoung dengan sigap menolak gerakan mama jeno—yuri—yang hendak bersujud.

"tante tante, jangan kayak gitu tante, tante ngga salah apa-apa,"

"tante salah doyoung, tante ga becus ngajarin anak tante,"

doyoung tersenyum simpul, "tante wanita yang hebat, yang salah itu sikapnya jeno, mungkin dia ga sengaja atau emang emosinya lagi labil akhir akhir ini."

"tante jangan minta maaf ya? doyoung yang ngga enak."

"iya doyoung, maafin anak tante ya," yuri mengusap pipinya pelan. "sekarang jeno dimana?"

"ada di ugd tante, sama haechan."

"kalo gitu tante kesana dulu ya?"

"iya tante."

setelah yuri menjauh dari doyoung dan yang lainnya, mingyu—abang kedua dean—menghampiri doyoung.

"gue mau ngomong."

"ha—"

"4 mata."

"oh, oke."

doyoung tau apa yang akan terjadi selanjutnya, dia sangat siap menerima konsekuensinya.

***

"mama?"

jeno mengalihkan atensinya dari lantai rumah sakit ke mamanya yang sedang berjalan menghampirinya.

"mama ngap—"

plak!

"mama ga pernah ngajarin kamu kasar sama perempuan, jeno."

"bersyukur kamu sekarang cuma mama yang dateng, coba kalo papa kamu?"

"habis digebukin kamu, jeno."

pembokat × lee jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang