KENGKLA POV
"Phi, ayo tidur. Bukankah besok kau ada janji dengan anak – anak tim sepakbola?."
"Phi juga sudah mengantuk, Nong Kla. Phi boleh pinjam bantal dan selimut?."
"Apa maksudmu, Phi? Di kamar sudah ada bantal dan selimut."
"Phi tidur di sini saja, Nong."
Saat akhirnya P'No mau menginap di sini atas kemauannya sendiri, bagaimana bisa aku membiarkannya tidur di sofa?
"Phi, bagaimana bisa Kla membiarkan Phi tidur di sofa? Apa Phi takut kalau Kla melakukan sesuatu pada Phi? Kan ada 2 kamar dan kau bisa memilih tidur di kamar manapun, Phi."
Melihat P'No yang terdiam, aku sudah tahu jawabannya.
"Phi, ingat saat Kla menginap di rumah Phi? Kla berjanji tak akan melakukan apapun dan tidak terjadi apapun malam itu kan, Phi?."
P'No hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
"Phi, Kla memang sangat mencintai Phi. Dan kalau boleh jujur, Kla ingin mencium dan melakukannya dengan Phi. Tapi Kla tahu kalau Phi tak suka pada orang yang berbohong dan suka ingkar janji, jadi Kla menahannya. Kla tidak akan melakukan apapun pada Phi tanpa seijin Phi. Kalau Kla ingkar, terserah Phi mau melakukan apapun, Kla akan terima."
"Termasuk putus?."
Hening.
Aku tak tahu bagaimana ekspresi wajahku saat ini. Ku pikir, hubungan kami sudah semakin dekat. Tak ku sangka kata - kata itu bisa keluar dari mulut P'No.
"Nong Kla. Kau belum jawab pertanyaanku."
"Apa Phi sebegitu tidak inginnya berpacaran dengan Kla?," tanyaku lemah.
"Jawab saja, Nong Kla."
"Bolehkah jangan syarat itu,Phi? Kla akan terima syarat apapun selain putus,"
"Ya sudah, Phi tidur di sini saja."
"Tapi Phi....."
"Selamat malam, Nong Kla."
Setelah mengucapkan salam, P'No langsung tidur dan memunggungiku yang masih mematung menatapnya.
Sebagian dari diriku ingin menyetujuinya, asalkan dia mau tidur di kamar. Bagaimana bisa aku membiarkannya tidur di sofa ini? Kaki panjangnya sedikit menjuntai karena sofa yang terlalu kecil untuk ukuran tubuhnya. Tapi aku juga tak mau menyetujuinya. Takut jika nanti aku khilaf dan menghancurkan kepercayaannya padaku.
Melihat tubuhnya yang terlihat tegang, jelas P'No belum tidur. Dia pasti merasa tak nyaman dengan keberadaanku.
"Baiklah Phi. Kau bisa memutuskanku jika aku melakukan hal yang tak kau inginkan," ucapku dengan sura lemah. Aku tak punya pilihan lain.
"Kau janji ya??," tanyanya yang langsung bangun saat mendengar ucapanku.
Aku hanya bisa mengangguk lemah.
"Kau tidur di kamar yang mana?."
Aku menunjuk kamarku.
"Kalau begitu Phi tidur di kamar yang satunya. Selamat malam, Nong Kla."
P'No langsung beranjak menuju kamar yang satunya, tanpa menoleh padaku. Aku masih terpaku pada tempatku semula sambil memandangi pintu kamar tempat P'No tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Milikku - TinCan KlaNo Story (COMPLETED)
FanfictionFokus pada TinCan & KlaNo and sedikit AePete, TharnType or else. We'll see later. FF ini adalah lanjutan dari episode terakhir LBC. Bagaimana TinCan memperbaiki hubungan mereka & bagaimana KlaNo menjalani hubungan yang berlandaskan kepura - puraan. ...