Chapter 21 : Kebimbangan Techno

5.5K 498 63
                                    

Happy Weekend, Yu Fella's

💠🔻💠🔺💠🔻💠🔺💠🔻💠🔺💠🔻💠🔺💠  

"Phi, aku sudah selesai mandi. Kau tidak mandi?," tanya Kla saat menghampiri Techno yang sedang menata meja makan.

"Tidak, aku sudah mandi setelah latihan tadi. Ayo makan dulu. Maaf kalau makanannya hanya sesederhana ini, Nong."

"Ini sudah lebih dari cukup, Phi. Asal bersamamu, makan apapun akan terasa nikmat,"

"Gezzz.... Ternyata kau memang bermulut manis, Kla hahahhaha......"

Ini adalah pertama kalinya mereka makan malam berdua. Tapi anehnya, mereka tak merasa canggung sama sekali. Techno bercerita tentang kuliah, teman – teman dan sepakbola. Kengkla hanya mendengarkan dan sesekali menimpali. Dia tak punya apapun untuk di ceritakan pada P'No, karena hidupnya hanya terisi oleh P'No, P'No dan P'No.

Technic adalah satu – satunya 'teman' Kengkla. Dia tak pernah berusaha berteman dengan siapapun di sekolah. Dia juga tak mau berteman dengan anak – anak dari kolega orang tuanya. Sejak dia jatuh cinta pada P'No, hidupnya hanya terfocus pada senior tercintanya.

Padahal dulu, sebelum orang tuanya bercerai, Kengkla adalah anak yang sangat ceria. Dia senang berteman dengan siapapun dan semua orang menyukainya. Perceraian itu mengubah cara pandangnya 180⁰. Dia tak lagi mempercayai semua senyum, tawa dan pemandangan yang 'terlihat' baik – baik saja. Orang tua yang amat sangat dia percaya, memperlakukannya seperti seorang yang tak berharga. Menipunya mentah – mentah.

Mata Kengkla tak pernah lepas dari wajah Techno. Dia pikir dia sudah di tahap akhir mencintai P'No dan tak bisa lebih mencintainya lagi, tapi dia salah. Setiap detik, perasaannya bertambah kuat. Dan semakin terasa menyakitkan karena P'No belum membalas perasaannya.

"Kau sudah selesai, Nong Kla?," tanya P'No

"Sudah Phi," jawabnya.

"Kau mau tidur di kamar Ai Nic?."

"Bolehkah aku tidur denganmu, Phi?."

Melihat wajah ragu – ragu Techno, Kengkla segera menjelaskan, "Aku sudah janji, no funny business, Phi. Aku hanya ingin bersamamu."

"Baiklah. Kau naik saja duluan. Aku mencuci piring dulu," ucap Techno tanpa curiga.

"Biar aku membantumu, Phi."

"Eehh.... Memangnya tuan muda sepertimu bisa mencuci piring??? Tak usah, Phi saja."

"Ajari aku, Phi. Aku ingin menjadi lelaki yang bisa kau andalkan untuk apapun," ucapnya serius.

"Nong Kla, dirimu yang seperti ini saja sudah cukup. Kau sudah menjadi orang yang sangat bisa Phi andalkan," jawab Techno dengan tulus.

"Please Phi...."

"Baiklah.... Baiklah.... Tapi kalau sampai tanganmu lecet, jangan menyalahkanku."

"Iya Phi. Tenang saja."

💠🔻💠🔺💠🔻💠🔺💠🔻💠🔺💠🔻💠🔺💠

Setelah 'malam pertama' mereka, malam ini adalah pertama kalinya mereka tidur seranjang lagi. Tapi karena Kla sudah berjanji untuk tidak 'memakan' P'No-nya, mau tidak mau dia harus menepatinya. Dia hanya bisa berdoa semoga 'naganya' tidak bangun malam ini.

Awalnya mereka hanya mengobrol hal – hal yang ringan. Sampai akhirnya Techno menanyakan sesuatu yang selama ini di simpan Kengkla.

"Kau bilang, kau menyukaiku sejak 3 tahun lalu. Bagaimana awal mulanya? Seingatku, aku baru mengenalmu 1 atau 2 tahun belakangan ini. Dan ku pikir, kau menyukaiku hanya karena kejadian malam itu."

Kau Milikku - TinCan KlaNo Story (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang