Hari ini adalah hari special gw. So gw sempet2in nulis biar bisa update tepat di hari ini. But still, jangan nanya next chapter or gak sabar nunggu next chapter ya. Gw akan coba nulis sesempetnya.....
(Lanjutan dari chapter 71)
"Monyet albino, mau ku antarkan pulang?" tanya Champ saat melihat Can masih berdiri di halte menunggu bus.
"Ku pikir kau pulang dengan P'Type, Phi?"
"Cih, kuda horny itu sudah tak sabar ingin bertemu dengan suaminya."
"Hahahahaha.... aku turut berduka cita untukmu, Phi."
"Sialan!! Buruan, kau mau ku antar tidak?"
"Tentu saja mau. Siapa yang bisa menolak ojek gratisan hahahaa."
"Bocah sialan!! Cepat naik!!"
"Kau baik-baik saja, Can?" tanya Champ di tengah perjalanan.
"Memangnya aku kenapa, Phi?"
"Bukankah kau tadi marah pada Tin?"
"Sudahlah, aku tak mau membahas tentangnya. Membuat kesal saja!!"
"Halah, paling tak sampai sehari juga sudah berbaikan."
"Tidak akan!!! Apa kau tahu apa yang di katakan sebelum aku bertemu kalian?"
"Apa?"
"Dia memintaku keluar dari team!!!"
"Apa???"
"Gila kan? Berani sekali dia memintaku keluar dari team sepakbola, padahal dia jelas-jelas tahu sepakbola adalah hidupku."
"Kenapa dia menyuruhmu untuk keluar dari team sepakbola?"
"Katanya, gara-gara sepakbola, waktu kebersamaan kami jauh berkurang dan dia tak suka melihatku di hukum seperti tadi. Dia bahkan mau membuatkan lapangan sepakbola untukku."
"Aku tak bisa mengerti jalan pikiran orang kaya. Orangtua Tharn juga sangat kaya, tapi dia tak segila pacarmu. Semudah itu ingin membuatkan lapangan sepakbola hanya karena dia ingin selalu bersamamu. Dia benar-benar tergila-gila padamu, albino."
"Dia bukan tergila-gila, tapi memang gila. Apa gunanya punya lapangan bola pribadi tapi tak punya teman untuk bermain bersama??"
"Kalau begitu, biarkan saja dia membuat lapangan bola untukmu, nanti kita kan bisa main gratis di sana, tak perlu menyewa atau berebut lapangan kalau ingin latihan."
"Phi, ku pikir kau yang paling waras di antara para senior. Ternyata kau lebih gila."
"Berani sekali kau mengatakan aku gila, albino!!!"
"Hahahahahaha....!!!"
"Can......" ucap Champ sesampainya di dekat rumah Can.
"Ada apa, Phi? Kenapa berhenti di sini? Rumahku masih di depan."
"Tin di depan rumahmu."
"Apa??!!! Sial!!! Putar balik, Phi. Aku tak mau bertemu dengannya."
"Dia berjalan kemari, Can."
"Phi, cepat putar balik," pinta Can dengan panik.
"Phi!!! Kenapa kau malah diam???" tanya Can karena Champ tak jua memutar motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Milikku - TinCan KlaNo Story (COMPLETED)
FanfictionFokus pada TinCan & KlaNo and sedikit AePete, TharnType or else. We'll see later. FF ini adalah lanjutan dari episode terakhir LBC. Bagaimana TinCan memperbaiki hubungan mereka & bagaimana KlaNo menjalani hubungan yang berlandaskan kepura - puraan. ...