"Can....itu....di sana...." Ucap Good berusaha menarik perhatian Can yang sedang sibuk dengan handphonenya.
"Apa sih, Good?" tanya Can tanpa memalingkan mata dari handphonenya.
"Itu....di...sa...na...." terang Good masih dengan terbata-bata.
"Tin menjemputmu tuh," ucap Type yang tiba-tiba muncul di belakang mereka.
Reflex, Can langsung mendongak dan melihat Tin sedang berdiri dengan gagah di samping mobil mewahnya. Tanpa mempedulikan sekelilingnya, Can langsung berlari dan memeluk Tin yang tentu saja di sambut Tin dengan tangan terbuka.
"Ehem.... Sekedar mengingatkan. Kalian ada di kampus, bukan di kamar," sela Techno.
Can segera melepaskan pelukannya dan tersenyum malu pada teman-temannya.
Tin juga langsung memberi salam pada senior Can.
"Phi, bolehkah hari ini aku ijin latihan? Hanya hari ini saja, Phi. Boleh ya... boleh ya, Phi?," bujuk Can pada Techno.
"Hanya hari ini ya!!! Aku tak akan memberimu ijin lain kali!!," jawab Techno.
"Aku janji, Phi!!! Terimakasih Phiii Nooo....... Ayo Tin!!!!," ucap Can seraya berlari menuju kursi penumpang. Tanpa bicara, Tin memberi salam sekali lagi lalu menjalankan mobilnya, meninggalkan anak-anak tim sepakbola yang geleng-geleng melihat dua sejoli yang sedang kasmaran itu.
🌼🌼🌼
"Kenapa kau tidak mengabariku kalau kau sudah pulang dan sudah sampai?" sungut Can.
"Aku ingin memberi kejutan. Dan untunglah aku merahasiakannya," jawab Tin seraya menarik tangan Can untuk di genggam.
"Untung? Kenapa?"
"Aku senang melihat reaksimu tadi. Kau terlihat sangat bahagia melihat kedatanganku. Aku senang bahwa bukan hanya aku yang menahan rindu," ucap Tin yang di akhiri dengan ciuman di punggung tangan Can.
Can tersipu dan tak menjawab apapun, membiarkan lelaki tampan di sampingnya melakukan apapun yang dia mau pada tangannya.
🌼🌼🌼
Segera setelah pintu apartment Tin tertutup, Tin menarik tubuh Can dan langsung menciumnya dengan panas. Rasa rindu Tin sudah tak tertahankan. Begitu pula Can. Walau mulutnya tak semanis Tin, sesungguhnya Can juga sangat merindukan Tin. Kali ini Can membalas ciuman panas Tin dengan sama panasnya. Tanpa sadar, mereka berciuman sampai Can terduduk di sandaran punggung sofa milik Tin dan Tin berada di sela-sela paha Can.
Setelah lama berciuman, mereka saling melepaskan pagutan bibir untuk mengambil napas.
"Aku tak tahu bahwa aku bisa sangat merindukan seseorang hingga membuatku hampir gila, Can."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Milikku - TinCan KlaNo Story (COMPLETED)
FanfictionFokus pada TinCan & KlaNo and sedikit AePete, TharnType or else. We'll see later. FF ini adalah lanjutan dari episode terakhir LBC. Bagaimana TinCan memperbaiki hubungan mereka & bagaimana KlaNo menjalani hubungan yang berlandaskan kepura - puraan. ...