Fokus pada TinCan & KlaNo and sedikit AePete, TharnType or else. We'll see later.
FF ini adalah lanjutan dari episode terakhir LBC. Bagaimana TinCan memperbaiki hubungan mereka & bagaimana KlaNo menjalani hubungan yang berlandaskan kepura - puraan.
...
Chapter ini lebih banyak bercerita tentang Tul dan istrinya, Wadee. Jadi kalau kalian keberatan krn ini bukan bias kalian, mending di skip aja, daripada ntar komen yang bikin gw kesel yee....
Btw, kayaknya abis chapter ini, gw mau rehat dulu. Gak tahu ampe kapan. Semoga gak lama. Gw mau ngurusin translet buku2 gw ke english dulu ya....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ai Tin!!!! Apa kabarmu??? Sudah berapa tahun kau tidak ke mari?" sambut Wadee, istri Tul saat menerima kedatangan Tin yang tak terduga di rumahnya.
"Sawadee, Phi. Maaf karena aku jarang mengunjungimu," salam Tin dengan sedikit rasa menyesal.
"Jarang? Tepatnya tidak pernah, Tin. Sejak kau pindah ke apartementmu, kau tak pernah menginjak rumah ini lagi. Kita hanya bertemu sesekali jika kita kebetulan sama-sama sedang ke rumah ayah. Memangnya kau tidak kangen dengan kakak iparmu yang cantik ini???" gerutunya.
"Hahahahaha... maaf Phi... maaf.... Aku akan berusaha lebih sering ke mari."
"Janji ya???"
"Iya, Phi."
"Ayo masuk, Tin. Btw, ada angin apa kau ke mari malam-malam?"
"Ehhmm.... apa Tul.... Phi Tul ada di rumah, Phi? Tadi aku ke kantornya, ternyata dia sudah pulang. Padahal setahuku, dia selalu lembur di kantor."
"Dia sedang tidak enak badan, jadi dia pulang cepat."
"Eh, dia sakit? Kau tidak membawanya ke rumah sakit, Phi?"
"Kau tahu sendiri bagaimana sifat kakakmu, mana mau dia di bawa ke rumah sakit dan membiarkan orang-orang mengasihaninya. Tadi saja dia pulang cepat dengan beralasan ada urusan keluarga, bukan sakit."
"Oh, tapi sudah minum obat kan Phi?"
"Tentu saja sudah, Ai Tin. Tunggulah di sini, aku akan panggilkan kakakmu."
"Phi, kalau dia sedang sakit, aku akan datang lain hari saja."
"Tidak apa-apa, Tin. Dia tak akan keberatan dengan kedatanganmu. Dia pasti akan marah padaku kalau aku tak mengabari kalau kau datang ke sini. Tunggu sebentar ya."
"Terima kasih, Phi."
💜💜
"Phi......" panggil Wadee berusaha membangunkan Tul yang sedang berselimut tebal.
"Ada apa Wadee...." jawabnya malas.
"Ada yang datang mencarimu di bawah."
"Katakan saja aku sedang tak ingin bertemu siapapun, Wadee," jawab Tul malas.
"Yang mencarimu.... Ai Tin..."
Tul langsung menyibak selimutnya dan berdiri.
"Ai Tin? Dia ke mari? Ke rumah ini? Kau tidak bercanda kan? Ada apa dia ke mari?"
