Chapter 32 : Topeng Techno

4.5K 416 81
                                    

KENGKLA POV

Tok... tok... tok....

Wajah P'No muncul dari balik pintu mobilku. Segera ku buka kunci mobil agar dia segera masuk.

"Maaf membuatmu lama menunggu, Nong Kla. Seharusnya kau tak perlu menungguku," ucap P'No setelah duduk.

"Kau baik – baik saja, Phi?."

"Tentu saja aku baik – baik saja. Memangnya kenapa aku tidak baik – baik?."

*Karena tim mu baru saja kalah, Phi*

Bagaimana mungkin aku mengatakannya?

"Karena kami kalah?," tanyanya seakan membaca pikiranku.

"Ini hanya pertandingan. Hasilnya hanya ada kalah atau menang. Kebetulan kami kalah kali ini. Tapi ini bukan akhir dari hidup kami. Jadi, santai saja. Kau juga tak perlu memikirkannya, Nong Kla."

Senyum itu terlihat menyakitkan. Aku tahu P'No berpura – pura tegar saat ini. Aku tahu betapa hancurnya dia karena kekalahan ini. Semua mimpi dan kerja kerasnya hancur di depan mata.

"Phi mau langsung pulang atau mampir kemana dulu?."

"Langsung pulang saja. Phi lelah, ingin istirahat. Besok siang Phi ada janji mentraktir anak – anak tim. Bayangkan, setelah kalah pun mereka masih menyiksaku hahahahaha...."

*Jangan tertawa, Phi. Jangan pakai topengmu di depanku, Phi*

"Phi, mampir ke apartment Kla dulu ya. Ada buku yang harus Kla berikan ke Ai Nic. Tugas untuk besok. Tadi Kla lupa membawanya."

"Oke. Tak masalah."

Sepanjang perjalanan kami hampir tak bicara apapun. Aku tak ingin memaksanya bicara dan membuatnya memakai topeng ketegaran itu. Hatiku sakit. Aku baru tahu, ternyata begini rasanya ikut sedih atas kesedihan orang tercinta kita.

Terdengar dengkuran halus dari sampingku. P'No tertidur dengan mulut yang sedikit terbuka. Aku hanya bisa meliriknya beberapa kali, tak sempat berhenti karena aku ingin segera sampai ke apartment.

Sesampainya di parkiran apartment, P'No masih tertidur pulas, membuatku tak tega untuk membangunkannya. Apa aku harus menggendongnya??? Tidak... tidak... P'No bisa lari ketakutan jika aku melakukannya. Ku putuskan untuk membangunkannya pelan – pelan. Tapi sebelum itu, aku memotretnya beberapa kali untuk menambah koleksi photo P'No di handphoneku.

"Phi.... P'No.... P'No khrab... Phi....."

Aku mengguncang bahunya perlahan beberapa kali sampai akhirnya dia terbangun.

"Kita di mana, Nong Kla?," tanyanya masih dalam keadaan mengantuk.

"Di apartmentku, Phi. Ayo kita masuk dulu, Phi."

"Aku tunggu di mobil saja, Nong. Phi ngantuk."

"Phi, lihat sekelilingmu. Di sini sepi sekali. Sekarang juga sudah jam 6 sore, tak ada seorangpun di sini. Kau berani sendirian di sini?."

"Ah kau pasti hanya menakut – nakuti."

"Ya sudah kalau tidak percaya. Kunci mobilnya aku tinggal di sini. Kalau ada apa – apa, telpon aku. Atau lari saja, Phi," ucapku sambil beranjak bangun dari kursi.

"Nong.... Nong... tunggu. Aku ikut saja."

Sudah ku bilang, aku sangat mengenal sifat P'No heheheheehe.....

Kau Milikku - TinCan KlaNo Story (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang