Setelah makan malam, mengobrol dan bercanda dengan Hanbyul dan Hanbin. Jennie pergi ke kamar Hanbyul untuk menemaninya tidur, Hanbyul ingin di temani dengan cerita cerita sebelum tidur. Hanbin menemani Jennie untuk membuat adik kecilnya itu tertidur.
Sampai akhirnya Hanbyul tertidur pulas, Jennie mengusap wajah Hanbyul dengan penuh kasih sayang. Ia mengecup dahi adik dari kekasihnya itu dengan penuh kasih sayang. Jennie menyukai anak kecil, lebih tepatnya ia senang jika bermain bersama anak kecil, karena ia hanya sendiri dirumahnya. Jennie anak tunggal dirumahnya, ia tidak mempunyai kaka atau adik, sepi dan sendiri yang sering dirasakannya. Oleh karena itu ia sangat senang berada di antara member blackpink atau bermain bersama Hanbyul, karena ia merasa seperti memiliki kakak atau adik sendiri, ia bisa merasakan bagaimana jadi seorang kakak dan bagaimana menjadi seorang adik.
Setelah ia selesai membuat Hanbyul tertidur, Jennie berjalan keluar diikuti Hanbin. Ia mengambil tasnya dan berpamitan kepada orang tua Hanbin untuk pulang, karena hari sudah malam.
"Kau menginap saja dulu disini" kata eomma Hanbin.
"Ahh aniyo eomoni, ini sudah malam sebaiknya Jennie segera pulang" tolak Jennie halus, ia merasa tidak nyaman jika harus menginap dirumah orang tua Hanbin.
"Benar Jennie-ya, lebih baik bermalam dulu disini, besok pagi baru pulang bersama Hanbin, dia juga besok ada schedule bukan?" Ujar appa Hanbin.
"Aniyo abeoji, Jennie akan pulang naik taksi" ujar Jennie.
Ia menatap Hanbin seolah menyuruh Hanbin untuk membantunya berbicara, tapi Hanbin hanya diam sambil menahan senyum.
"Benar bukan Hanbin-ah?" Tanya eomma Hanbin pada Hanbin.
"Ne eomma" Hanbin terkekeh sedikit diakhir katanya.
"Baiklah, untuk malam ini kau bisa tidur di kamar Hanbin, nanti Hanbin akan tidur di sofa ruang tengah, eomma sudah mengabari ibumu dan ia mengatakan tidak apa-apa" ujar eomma Hanbin sambil membawa Jennie menuju kamar Hanbin.
Jennie menoleh kebelakang menatap Hanbin
'Eotteokhae?' Mata Jennie menyiratkan kata itu, tapi Hanbin hanya menaikkan bahunya kemudian berjalan mengikuti eommanya dan Jennie.
"Chaa~ kau bisa meminjam baju milik Hanbin, eomma akan membuatkan susu hangat untukmu, chamkan" eomma Hanbin meninggalkan Hanbin dan Jennie berdua.
Jennie mengamati kamar Hanbin sejenak, ini pertama kalinya ia masuk ke kamar Hanbin setelah berkali-kali ia berkunjung. Rupanya Hanbin memang benar-benar orang yang rapih, karena keadaan kamar dan dormnya tidak beda jauh, tertata dan rapih.
"Yhaa! Kenapa kau tidak membantuku berbicara!!" Bisik Jennie setengah berteriak.
Hanbin menaikkan bahunya lagi
"lagipula kau pasti akan berakhir disini" Hanbin mendekatkan wajahnya ke wajah Jennie.
"Ya!!" Bisik Jennie sambil menjauhkan Hanbin.
"Kau tidak bisa seperti ini, bagaimana jika eomma melihat?" Tanya Jennie.
"Memangnya aku mau melakukan apa?" Tanya Hanbin balik.
"Ishhhh" Jennie kesal karena Hanbin menggodanya dan ia pun memalingkan wajahnya.
"Hahahaha arrasseo, arrasseo" Hanbin berjalan menuju lemari bajunya dan mengambil sebuah sepasang sweater hoodie dan training untuk Jennie.
"Aku tidak tahu ini akan pas atau tidak, tapi ini sepertinya yang tidak terlalu besar untukmu" kata Hanbin sambil memberikan hoodie dan celana trainingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Love (JENBIN)
RandomAku tak tahu harus bagaimana lagi menjelaskannya, kenapa ini menjadi rumit? Apakah kau masih pantas untuk ku percaya? Seharusnya aku tak mengenalmu, karena ini terlalu menyakitkan untukku -Hanbin- Percayalah, ini semua tidak benar, aku hanya mencin...