# 6
2 minggu telah berlalu, Rosé dan Lisa telah berhasil melewati masa yang cukup menguras ketegaran hatinya.
Jisoo dan Jennie selalu setia menemani dengan kelembutan sikap untuk menenangkan hati yang masih terbayang sedih.
Dan Hari ini saatnya Lisa dan Rosé untuk kembali ke rumah. Keadaan Rosé dan Lisa sudah mulai membaik dari seminggu yang lalu.
.
.Setelah tiba di rumah. Mereka merebahkan diri pada sofa yang terletak di depan tv. Semuanya masih membisu, hingga Lisa menyadarkan mereka.
"Eonni kumohon tinggallah disini" pernyataan Lisa membuat jisoo dan jennie kaget. Lisa tiba-tiba saja berkata seperti itu.
"Iya Eonni, tinggalah bersama kami" Rosé pun ikut mengatakan hal yang mendukung untuk Kedua Eonninya itu menetap disini.
"Kami tidak punya siapa-siapa lagi kecuali Eonni" Lisa mulai berkaca-kaca kedua matanya.
"Kami akan memikirkannya dulu Lisa-ya, Rosé-ya" jawab Jisoo. Melihat wajah memohon dari Rosé dan Lisa itu membuat Jisoo tidak bisa menolak sebenarnya.
"Waeyo Eonni? "
"Karna kita akan sangat sibuk setelah ini Rosé, Lisa" Jennie membuka suara. Jennie juga se pemikiran dengan Jisoo, makanya ia menjawab pertanyaan Lisa dan menambahkan kalimat Jisoo yang terlihat menimbang.
"Mmm baiklah Eonni. Kuharap Eonni mau tinggal bersama kami"
"Sudah-sudah jangan bersedih lagi. Kami akan selalu ada untuk kalian" senyum Jisoo membuat Lisa dan Rosé merasa lebih tenang.
"Nah sekarang uri dongsaeng harus beristirahat yaa" Jennie mengajak mereka ke kamar Rosé dan Lisa.
"Rosé Eonni, tidurlah bersamaku di kamarku" lirih Lisa
"Tidak mau" jawab Rosé. Ia tau, adiknya itu membutuhkannya. Tapi Rosé hanya ingin menggoda saja. Melihat wajah Lisa yang sebentar lagi akan merengek.
"Aku mohon Eonni, aku tidak mau sendiri" Lisa memohon, memegang tangan Rosé dan wajah memelas ingin dikasihani.
"Baiklah Lisa, Eonni akan tidur bersamamu selamanya. Karna kamar Eonni juga nanti akan dipakai oleh Jisoo Eonni dan Jennie Eonni kan" Rosé tersenyum memandangi Lisa, Jisoo dan Jennie secara bergantian. Memberi kode yang jelas terlihat.
"Wah jen sepertinya mereka benar serius" Jisoo berbisik kepada Jennie
"Ne Eonni kau benar, kita harus membuat keputusan secepatnya" jawab Jennie.
Jisoo membantu Rosé dan Lisa merapihkan tempat tidur mereka. Sedangkan Jennie sedang membuat sup untuk Lisa dan Rosé makan.
Di dapur ini, Jennie merasakan kehampaan. Terbayang jelas saat dapur ini menjadi saksi bisu kebersamaan Jennie, Jisoo dan Nyonya Park yang selalu memasak disini.
"Eomma, aku akan menjaga mereka. Tenanglah disana"
Saat mereka semua ada di kamar Lisa. Getaran hp Jisoo membuat ke 3 gadis itu tertuju pada Jisoo
Drrtrrt drrrttt dddrrrrtttt....
"Yeoboseyo"
"...."
"Ne, kami akan segera kesana"
Jennie mengernyitkan dahi 'kami' apa ini aku dan Jisoo eonni -batin jennie
"Jennie-yaa, kita harus ke kantor sekarang"
"Sore hari?" tanya Jennie memastikan. Tidak salah ke kantor pada sore hari? Habis.
"Ne, kajja"
Jisoo dan Jennie pun berpamitan pada Rosé dan Lisa. Sebenarnya mereka ingin pulang malem hari nanti, tapi sepertinya urusan kantor sedang mendesak. Maka terpaksa mereka pulang lebih cepat.
"Apa kalian tidak apa-apa kami tinggal?" Jisoo bertanya pada Lisa dan Rosé.
"Ne Eonni, kami tidak apa-apa. Kami minta maaf telah merepotkan Eonni selama ini" jawab Rosé
"Jangan minta maaf. Ini bukti sayang kami kepada kalian uri dongsaeng" Jennie tersenyum melihat Rosé dan Lisa.
"Kamsahamnida Eonni" lisa berdiri memeluk Jennie dan Jisoo dengan bahagia, disusul Rosé yang memeluk dibelakang.
"Jika ada apa-apa beritahu kami segera" ucap Jisoo sambil berjalan perlahan meninggalkan Rosé dan Lisa.
.
.Sekarang hanya ada Rosé dan Lisa yang berada di rumah yang cukup besar untuk ditempati oleh 2 orang. Lisa dan Rosé sedang ada di kamar Lisa.
"Eonni"
"Eum.. "
"Aku harap Jisoo Eonni dan Jennie Eonni mau tinggal disini" harap Lisa yang masih menginginkan hal itu terjadi.
"Ne Lisa, Eonni pun berharap begitu" sejujurnya Rosé juga sangat ingin sekali 2 Eonninya menemani. Bagaimana pun juga ia belum bisa hidup berdua dengan Lisa saja. Butuh seseorang juga untuk membantu kedewasaan mereka.
"Eonni"
"Eumm.." Rosé kembali melihat Lisa yang tengah menatapnya.
"Berjanjilah"
"Untuk?" Rosé menautkan alisnya, mengernyit heran ketika tiba-tiba disuruh berjanji.
"Untuk tidak meninggalkanku sendiri" Rosé menatap dalam mata Lisa. Oh sepertinya Lisa masih merasa kehilangan yang dalam, hingga ia tak ingin kehilangan lagi sosok yang hanya ia punya sekarang.
"Lisa-ya, Eonni berjanji tidak akan meninggalkanmu. Eonni berjanji akan menjaga dan melindungimu"
Lisa mulai berkaca kaca. Sekarang ini hanya Rosé yang dia miliki, juga Jisoo dan Jennie. Pernyataan itu yang ingin Lisa dengar, rasanya membuat hati menjadi tenang.
"Aku juga Eonni" Lisa sudah tak mampu menahan rasa harunya, air yang dari tadi menggenang di pelupuk mata, kini sudah jatuh.
Rosé menarik Lisa dalam dekapannya, mengelus lembut punggung Lisa. Ia sadar. Kini ialah yang menjadi pengganti sosok kedua orang tuanya untuk Lisa. Maka ia akan memberikan yang terbaik untuk adik tersayangnya.
"Jangan menangis Lisa"
-----
"Eonni, apa kita akan tinggal bersama Rosé dan Lisa? " tanya Jennie pada Jisoo yang asik menikmati makan malamnya
"Apa kau setuju Jennie? "
"Aku setuju. Aku mau banget Eonni. Dengan begitu kita bisa menjaga mereka"
"Mmm baiklah kalau begitu. Lagi pula kita juga disini hanya berdua. Dan Tuan dan Nyonya Park juga sudah baik pada kita. Jadi apa salah nya sekarang kita memperlakukan anaknya dengan baik" Jelas Jisoo panjang lebar.
"Jadi kita akan tinggal bersama mereka Eonni?" Jennie semakin berbinar matanya.
"Iya dong. Sebagai Eonni yang baik, Eonni akan menuruti keinginan adik Eonni" senyum Jisoo membuat Jennie merasa senang.
"Aaah Eonni, gomawo Eonni"
"Besok kita bersiap"
"Okay Eonni"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Eonnie -Blackpink- ✓
Teen Fiction[√] Senyum dalam keadaan rapuh, Menguatkan dalam keadaan lemah, Merengkuh tubuh untuk tetap berdiri tegap dengan segala kasih. Dukanya tertuang dalam setiap bagian cerita. || SIBLINGS STORY || Mulai : 1 Maret 2019 Akhir : 3 Juni 2019