#Part.
Satu tahun sudah berlalu. Tanpa Lisa.
Kehidupan mereka masih tetap berlanjut walau tanpa Lisa. Yaa rasa sedih tentu saja kerap dirasa oleh Jisoo, Jennie dan Rosé. Melupakan seseorang tidak semudah yang dikatakan. Kenyataannya masih tetap dirasa sedih walau dengan usaha mereka mencoba menyembunyikannya.
Jisoo dan Jennie?
Perusahaannya sudah sangat maju, kerja sama dengan perusahaan lain juga terus terjalin dengan baik.
Pendapatan yang diperoleh dari perusahaan cukup besar. Sukses.
Rosé?
Dia sedang extra keras menyelesaikan skripsinya. Mengejar ketertinggalannya untuk bisa mengakhiri masa kuliahnya.
Setiap harinya Rosé selalu pulang malam, untuk bisa cepat menuntaskan skripsinya di perpustakaan dekat kampus.
Buruknya Rosé harus mendapat dosen pembimbing yang sangaatt eeummm...
Dosennya itu sangat susah sekali di hubungi. Pernah sekali ia memberanikan diri datang kerumah dosennya untuk melakukan bimbingan, tapi saat sudah berada di rumahnya, dosennya tidak ada. Ia sedang pergi dengan keluarganya ke luar kota kata seseorang yang mengurus rumahnya.
Alhasil Rosé harus berusaha keras sendiri, tak jarang Seulgi temannya membantu Rosé yang masih belum selesai, karna Seulgi sudah tahap akhir dalam pengerjaannya.
Jisoo dan Jennie pun suka membantu Rosé perihal mencari data dan hal lain yang dapat mereka bantu. Mereka tidak membiarkan Rosé lelah sendiri.
Pengalaman saat Jisoo dan Jennie dari sebelum-sebelumnya, bisa menjadi pelajaran bagi pengerjaan skripsi Rosé.
----
Bagaimana kabar sang paman?
Sejak terakhir Jisoo dan Jennie mengunjungi paman, keadaannya menjadi memburuk di dalam penjara. Pagi, siang, sore, malamnya, ia selalu di hantui oleh Lisa.
Iya, Lisa.
Dalam tidur dan bangunnya, Lisa selalu hadir dalam mimpi dan bayang-bayangnya. Membuat sang paman selalu diselimuti rasa bersalah dan takut.
Hati dan pikirannya tidak pernah tenang.
Jisoo dan Jennie tidak pernah lagi mengunjungi paman setelah kunjungan Jennie yang tidak bisa menahan emosinya. Lagi pula untuk apa bertemu dengan sosok seperti itu? Tidak ada guna. Buang-buang waktu saja.
-
Hari ini, sang paman seperti biasa sedang duduk di dalam ruangan yang cukup sempit, karna kasusnya paman, ia memang dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang kecil, pengap, dan gelap.Itu memudahkan agar paman mengingat dosa-dosanya. Dan mengintropeksi diri.
Paman duduk di sudut ruangan dengan memegang kakinya. Dan menundukkan kepalanya.
Dalam khayalnya dia kembali melihat sosok Lisa sedang berada di sudut ruangan lainnya sedang menatap paman dengan ekspresi marah.
Perlahan Lisa mendekati paman. Sang paman mengusir Lisa dengan tangan yang mengibas-ngibas menyuruh Lisa pergi. Tapi Lisa semakin mendekat. Hingga sudah tidak ada jarak lagi diantara mereka.
Sang paman melihat kaki Lisa di bawahnya, ia mulai sedikit mendongakkan kepalanya untuk bisa melihat Lisa.
"AAARRGGGHHH" teriak paman dengan begitu keras.
Ia mengamuk, mengubris sesuatu yang memang tidak ada di depannya.
Tangisnya keluar saat yang dilihat sudah tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Eonnie -Blackpink- ✓
Teen Fiction[√] Senyum dalam keadaan rapuh, Menguatkan dalam keadaan lemah, Merengkuh tubuh untuk tetap berdiri tegap dengan segala kasih. Dukanya tertuang dalam setiap bagian cerita. || SIBLINGS STORY || Mulai : 1 Maret 2019 Akhir : 3 Juni 2019