# 39
Suara tangis pun menggema di ruang rawat Rosé dan Lisa. Kenyataan apa yang baru saja Jisoo dan Jennie dapatkan?
Apa kebahagiaan yang mereka buat di pantai menjadi salam perpisahan bagi Lisa?
Setelah bersenang-senang dengan tawa yang selalu menyertainya, berlari kesana kemari, bermain di air, menikmati sunrise dan sunset.
Dan setelah itu ia pergi, pergi yang benar-benar pergi. Bukan pergi yang sorenya akan kembali. Kali ini dia pergi untuk selamanya. Meninggalkan luka tersendiri pada setiap Eonninya.
Lisa bangun hanya untuk mengucapkan salam perpisahan dan melihat ketiga Eonninya untuk yang terakhir kalinya.
Bahkan Rosé, Eonninya sendiri tidak bisa melihat kepergian adiknya.
Firasat ini kah yang Lisa maksud untuk menjaga Rosé? Karna kini setelah Lisa tiada, Rosé lah yang akan menjadi bungsu di keluarga mereka(?)
Tidak bisa. Ini bukan sesuatu yang di harapkan Jisoo dan Jennie.
Mereka terus mengguncangkan tubuh Lisa, berharap Lisa terganggu dengan guncangan itu dan membuka matanya. Tapi nihil sekeras apapun guncangan itu tidak sedikit pun membuat mata Lisa terbuka.
"LISAAAA BANGUN LISAAA!!!" Teriakan dari mereka begitu memekakkan telinga siapa saja yang mendengar.
-Dengan keterpaksaan dan keharusan. Jisoo dan Jennie mulai mengubur jasad Lisa.
Jisoo sebagai Eonni tertuanya, sebagai orang yang terkuat. Kini tidak bisa membentengi dirinya untuk tidak bisa menangis keras.
Tangisnya benar-benar tumpah saat peti itu dimasukkan kedalam liang kubur. Kakinya sudah tak mampu menahan tubuhnya, ia terjatuh.
"NGGAK, JANGAANN!! JANGAN MASUKIN LISA!!"
Raungan keras terdengar dari mulut Jisoo dan Jennie. Tatapan iba terlihat pada orang orang yang menghadiri pemakaman Lisa.
Pemandangan saat Jisoo dan Jennie melihat Eomma dan Appa Lisa dan Rosé di makamkan kembali terlihat. Kali ini anaknya yang harus berada di posisi itu.
Memang semua orang akhirnya akan mati. Tapi tidak secepat ini. Saat mereka masih merasakan kebahagiaan dan kini hanya tangis yang dapat mendeskripsikan keadaan mereka.
Beberapa teman SMA dan kuliah Lisa hadir, termasuk sahabatnya Lisa. Yeri. Yeri kembali menangis begitu melihat kedua Eonninya Lisa meraung tak jelas.
Jennie jatuh pingsan saat tanah itu sudah menutup peti di bawahnya. Ia benar-benar tidak kuat dengan pemandangan ini. Jisoo tidak dapat menolong, karna dirinya juga sudah benar-benar kacau.
Orang-orang di sekitar Jennie lah yang membantunya. Membawa Jennie ke tempat yang lebih tenang dari berisiknya isak tangis.
"LISAAAA" erangan Jisoo semakin mengeras saat tanah itu sudah di taburi beberapa bunga. Beberapa orang mengelus ngelus punggung Jisoo. Mencoba memberi ketenangan padanya.
Suasana makam kini sudah sepi menyisakan Jisoo yang masih menangis di depan makam Lisa. Ia memeluk batu nisan yang bertuliskan nama Lisa.
Jennie sudah di bawa kerumah sakit oleh orang-orang yang membantunya tadi.
---
Proses pemakaman sudah selesai beberapa jam yang lalu. Tapi kesedihan Jisoo dan Jennie belum berhenti.
Jennie dan Jisoo kini berada di ruang rawat Rosé, bedanya Jennie berada di ranjang rumah sakit di sebelah Rosé. Jennie baru sadar dari pingsannya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Eonnie -Blackpink- ✓
Teen Fiction[√] Senyum dalam keadaan rapuh, Menguatkan dalam keadaan lemah, Merengkuh tubuh untuk tetap berdiri tegap dengan segala kasih. Dukanya tertuang dalam setiap bagian cerita. || SIBLINGS STORY || Mulai : 1 Maret 2019 Akhir : 3 Juni 2019